Rungkad

RUNGKAD, kata itu begitu Terkenal hari ini. Terlebih Demi Tembang yang memakai kata tersebut sebagai judul sangat viral di dunia maya. Banyak versi dari Tembang berbahasa Jawa yang diciptakan musikus Vicky Prasetyo itu. Tetapi, yang paling meledak ialah Rungkad yang dinyanyikan Happy Asmara yang berkolaborasi dengan The Saxobrothers.

Sejak dirilis 14 Oktober 2022 di platform Youtube, Tamat kemarin videonya sudah ditonton Tak kurang dari 46,4 juta viewer. Boleh jadi Demi genap lima bulan pascarilis, Kurang Lebih pertengahan April 2023 nanti, penonton video musik itu sudah Pandai menembus 50 juta viewer.

Akan tetapi, saya Tak akan membahas terlalu jauh lagunya. Saya terlalu awam Demi membincangkan musik. Pun Tak akan menggibah pencipta atau penyanyinya. Terlebih pada Ramadan sepatutnya kita meninggalkan kebiasaan bergosip, bergibah, dan Sahabat-kawannya.

Buat saya, yang menarik dari rungkad ialah Definisi katanya. Bukan Definisi kata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ya, karena Rupanya Tak Terdapat kosakata rungkad dalam KBBI. Rungkad rupanya diambil dari bahasa Sunda. Artinya tumbang, kacau, runtuh, porak-poranda, atau semacam itulah. Intinya tentang kehancuran.

Cek Artikel:  Awal Kagak baik, Akhir Terpuruk

Karena itu, tak mengherankan dalam lirik bagian refrain Tembang Rungkad, kata itu diikuti kata entek-entekan (bahasa Jawa) yang artinya habis-habisan. Setelah hancur, habislah Seluruh, kira-kira begitu.

‘Rungkad… entek-entekanĀ 

Kelangan koe sing paling tak sayang

Bondoku melayang tego tenan

Tangis-tangisan’

Dalam konteks isu pemberitaan Demi ini, Tembang yang sebetulnya bertema Kasih-cintaan yang sengaja dibikin Demi Membikin hati pendengarnya ambyar itu kiranya cocok pula Demi menggambarkan suasana hati para keluarga korban dukun Bajakan bernama Slamet Tohari di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, yang mengaku Pandai menggandakan Dana.

Bagi korban, itulah mungkin Definisi sebenarnya dari rungkad, entek-entekan. Tak hanya Dana yang dikuras si dukun, nyawa pun ikut diambil. Cita-cita sirna, harta melayang, nyawa pun lenyap.

Teranyar, sebanyak 12 jenazah korban ditemukan dikubur pada sebidang kebun di Desa Balun, Banjarnegara. Seluruh korban dibunuh dengan racun potasium dan obat penenang setelah mereka beberapa kali menagih Slamet Demi Dana hasil penggandaan yang ia janjikan.

Cek Artikel:  Gelar yang Memabukkan

Uniknya, para korban diketahui berasal dari luar Banjarnegara. Begitu kuat rupanya jaringan Slamet Tamat orang yang berasal dari Sukabumi pun Pandai terbujuk rayu dan rela ‘menanamkan’ Dana mereka Demi digandakan dengan metode supranatural. Betul-betul di luar Logika, tak masuk Pikiran, tapi sungguh-sungguh terjadi.

Di Era yang katanya modern, serbadigital, dan supercanggih, Rupanya Lagi banyak orang yang percaya bahwa Dana Pandai digandakan melalui Langkah klenik atau supranatural. Di era kendaraan listrik dan otonom, rupanya masyarakat Lagi percaya seseorang Pandai Mempunyai kekuatan menggandakan Dana.

Memang Tak Terdapat data Niscaya, tapi barangkali jumlah mereka yang percaya penggandaan Dana dengan Langkah supranatural sama banyaknya dengan orang yang percaya Pandai menggandakan Dana melalui investasi bodong. Keduanya sesungguhnya sama, sama-sama penipuan yang berkedok menawarkan peningkatan Dana dan harta secara instan tanpa kerja keras. Yang membedakan hanya platformnya. Satu klenik, satu Kembali modern.

Dus, Lagi lakunya dua platform kejahatan penggandaan Dana tersebut Kembali-Kembali memperlihatkan sebuah fakta tentang literasi keuangan di Indonesia yang Lagi rendah. Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan di Indonesia 49,68%.

Cek Artikel:  Menggemaskan-Menggemaskan Mobil Dinas

Terdapat kenaikan tinggi ketimbang literasi keuangan pada 2019 yang 38,03%.

Tetapi, kalau Menonton dalam tiga tahun terakhir Lagi marak penipuan investasi, bahkan penipuan dukun pengganda Dana pun Lagi terjadi, boleh jadi Bilangan tersebut tak mencerminkan realitas sesungguhnya.

Padahal, literasi keuangan atau pengetahuan mengelola keuangan secara cermat, Bagus, dan Betul ialah modal Krusial bagi setiap orang Demi menciptakan kondisi keuangan yang Konsisten dan Kondusif dalam jangka panjang. Sebuah riset bahkan menyebut orang yang level literasi keuangannya tinggi akan Mempunyai kualitas hidup yang juga tinggi.

Lewat bagaimana kalau literasi keuangan kita Maju-terusan rendah dan pada Demi yang sama edukasi dari otoritas juga minim? Ya, mungkin, Kembali-Kembali bakal muncul kasus yang bikin rungkad, entek-entekan.

Mungkin Anda Menyukai