DALAM dua bulan berturut-turut, perekonomian nasional mengalami deflasi. Badan Pusat Tetaptik mencatat deflasi pada Juni 2024 sebesar 0,08%, lebih dalam jika dibandingkan dengan Mei 2024 yang mencapai 0,03% secara bulanan. Bagi masyarakat awam, fenomena deflasi dipahami sebagai berita baik. Harga umum terus menunjukkan gejala penurunan.
Telaah mendalam atas komponen pembentukannya tampaknya juga masih sejalan. Harga komoditas pangan bergejolak (volatile food), misalnya, terjadi deflasi 0,98%. Padahal pada bulan sebelumnya masih mengalami inflasi 0,69%. Maksudnya, dengan pendapatan yang tetap, daya beli masyarakat sejatinya meningkat.
Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/mencerna-deflasi-keyakinan-konsumen