Konsumsi Jajanan Berlebihan Jadi Penyebab PTM pada Anak

Konsumsi Jajanan Berlebihan Jadi Penyebab PTM pada Anak
Ilustrasi(Freepik)

BERBAGAI jajanan pangan olahan seperti snack dan aneka minuman manis menjadi produk yang Lumrah dikonsumsi anak-anak Ketika ini. Gaya konsumsi tersebut dinilai dapat menjadi penyebab Penyakit Enggak Menular (PTM) pada anak seperti obesitas hingga gagal ginjal.

Dokter spesialis anak, William Cheng mengatakan produk jajanan yang juga dikategorikan sebagai ultra processed food harus dikontrol agar Enggak dikonsumsi berlebih oleh anak. Karena, produk tersebut mengandung kalori serta lemak yang tinggi.

“Makanan ultra processed food itu tinggi kalori dan tinggi lemak. Biasanya proteinnya rendah,” kata William.

Menurutnya, anak di masa pertumbuhan harus mendapat asupan yang lebih bergizi. Berkualitas makronutrien dan mikronutrien harus secara bersamaan dipenuhi agar tumbuh kembang anak menjadi lebih Berkualitas.

Cek Artikel:  72 Rancangan Busana Karya Siswa dan Mahasiswa Vokasi Ditampilkan Memukau di Runway JMFW 2025

“Harus mengandung makro dan mikronutrien yang lengkap ya. Makro itu zat besi yang besar. Eksis tiga, karbohidrat, lemak dan protein. Mikro Eksis vitamin dan mineral, jadi harusnya lengkap,” ucap William.

Dia menyebut salah satu PTM yang semakin bertambah adalah diabetes. Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes tipe 1 pada anak usia 12 Tamat 18 tahun mengalami kenaikan hingga 70% dalam rentang waktu antara 2010 hingga 2023.

Sementara diabetes tipe 2, yang umumnya berkaitan dengan gaya hidup juga meningkat. Hal itu mengonfirmasi adanya Elemen lingkungan yang menyebabkan peningkatan diabetes pada anak. 

Cek Artikel:  Pertukaran Budaya BINAR 2024 Kampus UT Diikuti 10 Mahasiswa Luar Negeri

“Artinya Eksis Elemen lingkungan di situ,” ujar William.

Oleh karena itu, dia menyebut perlu Eksis regulasi dan pengawasan yang lebih dari pemerintah. Salah satu hal yang perlu diterapkan adalah keterangan di label kemasan Kepada mengindikasikan tingkat gizi pada produk tersebut.

“Sebaiknya harus diregulasi juga [labeling produk], kita bicara di sini gula dan garam. Di negara lain Eksis label, Eksis grading, jadi orang sudah Paham. Sayangnya Indonesia belum,” tutur dr. William. 

Selaras dengan William, Pengamat Kebijakan Publik Muhammad Gumarang menilai perlu adanya regulasi Kepada jajanan. Karena, Ketika ini Enggak Eksis regulasi yang dapat mengontrol konsumsi jajanan tersebut.

Cek Artikel:  Ibnul Jauzi Saksikan Penduduk Mekah Madinah Rayakan Maulid Nabi

“Saya rasa perlu Eksis regulasi yang ketat Kepada mengawasi jajanan ini. Sekarang ini Enggak Eksis regulasi yang mengatur,” ungkap Gumarang. (Z-1)

 

Mungkin Anda Menyukai