Polisi Jepang Gagal Ungkap Lima Kasus Kejahatan Seksual oleh Militer AS, Ini Datanya

Liputanindo.id – Kepolisian Jepang gagal mengungkap lima kasus kejahatan seksual yang melibatkan Laskar militer Amerika Perkumpulan.

Menurut laporan Mainichi, polisi mengakui bahwa mereka Enggak mengungkapkan lima kasus yang dikirim ke jaksa mengenai dugaan pelecehan seksual yang berkaitan dengan militer AS di Jepang.

Tiga kasus yang terjadi di Aomori, Kanagawa, dan Yamaguchi terjadi pada tahun 2021. Dua kasus lainnya terjadi di Okinawa bulan Lampau yang juga Enggak dilaporkan sehingga memicu kemarahan publik.

Polisi prefektur Kanagawa, dekat Tokyo, mengatakan mereka Enggak Membangun pengumuman pada tahun 2022 tentang seorang prajurit militer AS yang dirujuk ke jaksa karena dicurigai melakukan pelecehan seksual dan melukai seorang Perempuan.

Selain itu, mereka juga menangkap seorang pegawai sipil di Laskar AS awal tahun ini karena diduga melakukan tindakan Enggak senonoh tanpa persetujuan. Kedua tersangka ini pun Enggak didakwa.

Cek Artikel:  Turki Desak Dunia Bersatu untuk Hentikan Genosida di Gaza

Soal Argumen Enggak mengungkapkan kasus ke publik, polisi mengaku mereka mencegah pemberitaan media yang Dapat menimbulkan penderitaan mental para korban.

Pengungkapan itu terjadi setelah polisi hanya meninjau catatan internal selama tiga tahun mulai tahun 2021.

Sementara itu, kasus di Aomori yang melibatkan dua orang terkait dengan militer AS dirujuk ke jaksa pada tahun 2021 dan 2022. Mereka dicurigai melakukan pemerkosaan dan tindakan Enggak senonoh secara paksa.

Polisi di prefektur timur laut mengatakan mereka biasanya Enggak mempublikasikan Argumen Enggak diungkapkannya kasus tersebut.

Kemudian Kepada kasus di Yamaguchi, Jepang bagian barat, seseorang yang terkait dengan militer AS dirujuk ke jaksa pada tahun 2022 karena dicurigai melakukan tindakan Enggak senonoh.

Cek Artikel:  Pilot Tabrak Hotel di Australia Tak Punya Izin Terbangkan Helikopter, Sempat Rayakan Pesta Perpisahan

Polisi setempat mengatakan mereka memutuskan Kepada Enggak mempublikasikan kasus ini demi kepentingan Lumrah dan perlindungan privasi.

Kasus terakhir yang terjadi di Okinawa belum Lamban ini melibatkan seorang prajurit Angkatan Udara AS, yang didakwa pada bulan Maret karena dugaan penculikan dan pelecehan seksual terhadap anak di Dasar umur pada Desember.

Selain itu, pada bulan Mei seorang marinir AS ditangkap karena dicurigai melakukan percobaan pemerkosaan yang mengakibatkan cedera.

Kedua kasus tersebut dirahasiakan oleh pihak berwenang AS dan Jepang Tamat media mengungkapkannya pada akhir bulan Lampau.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri atau Kementerian Pertahanan Jepang menjelaskan bahwa pihaknya berkomunikasi secara Akurat dengan Amerika Perkumpulan mengenai kasus-kasus tersebut. Komunikasi ini dilakukan setelah kementerian menerima laporan dari polisi setempat.

Cek Artikel:  Balas Kiriman Balon Sampah Korut, Korea Selatan Kembali Siarkan Propaganda Guna Pengeras Bunyi

“Kami memahami bahwa kasus-kasus tersebut Enggak dilaporkan dengan latar belakang seperti ini. Berkualitas Perdana Menteri Fumio Kishida dan saya menerima laporan secara Akurat waktu,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi.

Amerika Perkumpulan gagal melaporkan kasus-kasus tersebut meskipun Eksis perjanjian pada tahun 1997 dengan Jepang Kepada melaporkan dengan Segera insiden dan kecelakaan yang melibatkan personel militer AS yang ditempatkan di Jepang kepada kedua kementerian tersebut.

Mungkin Anda Menyukai