Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani menyampaikan realisasi investasi dari Januari hingga September 2024 menembus Rp1.261,43 triliun, meningkat 19,78% dibandingkan periode yang sama di tahun Lewat. Total penyerapan tenaga kerja Indonesia sepanjang Januari-September 2024 sebesar 1.875.214 orang.
“Jumlah realisasi investasi ini mencapai 76,45% dari Sasaran investasi di tahun ini yang sebesar Rp1.650 triliun,” ujar Rosan dalam konferensi pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan III 2024 di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Selasa (15/10).
Capaian investasi tersebut didominasi penanaman modal asing (PMA) yang sebesar Rp654,40 triliun atau setara dengan 51,88% dari total realisasi investasi hingga September 2024. Sementara, investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebanyak Rp607,03 triliun atau 48,12% dari total investasi.
Baca juga : Ini Realisasi Investasi Kuartal Pertama 2024
Rosan menjelaskan PMA dari Singapura merajai suntikan modal ke Indonesia dari Januari hingga September 2024 dengan nilai US$14,35 miliar atau Sekeliling Rp223,6 triliun (kurs Rp15.585). Lewat diikuti investasi dari Hongkong dengan nilai US$6,06 miliar atau Rp94,4 triliun. Posisi ketiga datang dari Tiongkok yang mengucurkan modal sebesar US$5,78 miliar atau setara Rp90 triliun, keempat berasal dari Amerika Perkumpulan dengan nilai US$2,82 miliar atau setara Rp43,9 triliun dan posisi kelima dari Malaysia dengan investasi yang mencapai US$2,72 miliar atau setara Rp42,3 triliun.
“Investasi dari Singapura selama 10 tahun terakhir memang menjadi investor tertinggi di Indonesia,” Terang Rosan.
Adapun lima besar subsektor PMA ialah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan sumbangan investasi US$10,18 miliar. Lewat, diikuti subsektor transportasi, Tempat simpan dan telekomunikasi dengan nilai investasi US$3,97 miliar, kemudian terdapat subsektor pertambangan menyumbang US$3,86 miliar. Subsektor industri kimia dan farmasi menyumbang investasi sebesar US$3,22 miliar dan subsektor industri kertas dan percetakan dengan nilai US$2,65 miliar.
Baca juga : Realisasi Investasi Triwulan IV 2023 Raup Rp365 Triliun. Lelah Sasaran?
Dari segi penyebaran investasi, luar Jawa Lagi mendominasi dengan Bagian 50,34% atau senilai Rp635 triliun dan di Jawa sebesar Rp626,43 triliun atau setara 49,66% dari total realisasi investasi
“Penyebaran investasi di Luar Jawa lebih tinggi dibandingkan di Jawa,” kata Rosan.
Kepada triwulan III 2024, Rosan memaparkan capaian realisasi investasi sebesar Rp431, 48 triliun atau meningkat sebesar 15,24% dibanding dengan periode yang sama di 2023. Capaian ini sebesar 26,15% dari total Sasaran tahun 2024. Penyerapan tenaga kerja pada triwulan ini sebanyak 650.172 orang dan 1.225.042 orang selama Semester I 2024.
Baca juga : Investasi Tinggi Kagak Diikuti dengan Serapan Tenaga Kerja Tinggi
Modal asing Lagi mendominasi capaian investasi di triwulan III tahun ini dengan nilai Rp232, 65 triliun atau setara 53,92% dari total realisasi investasi di triwulan tersebut. Sementara, PMDN pada periode tersebut mencapai Rp198,83 triliun atau Sekeliling 46,08%.
“Secara tahunan PMA di triwulan III 2024 tumbuh 18,55% secara year on year (yoy),” Terang Menteri Investasi.
Singapura menjadi negara yang paling besar menyuntikan modalnya ke Indonesia pada triwulan III 2024 dengan investasi US$5,5 miliar, Lewat Terdapat dari Hongkong sebesar US$2,24 miliar, diikuti Tiongkok dengan US$1,86 miliar, kemudian Malaysia berada diposisi keempat dengan investasi US$990 juta dan PMA dari Amerika Perkumpulan sebesar US$840 juta.
Kepada di dalam negeri, investasi di luar Jawa menyumbang Rp218,78 triliun atau setara 50,70% dari total realisasi investasi di triwulan III 2024. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan investasi di Jawa yang senilai Rp212,70 triwulan III 2024, atau setara 49,30% dari total realisasi investasi. (Z-11)