Hizbullah Tuduh Israel Gunakan Bom Cluster Terlarang di Libanon Selatan

Hizbullah Tuduh Israel Gunakan Bom Cluster Terlarang di Libanon Selatan
Kondisi di Libanon akibat serangan Israel.(Al Jazeera )

HIZBULLAH menuduh Israel menyerang daerah-daerah di Libanon selatan dengan bom cluster atau bom tandan yang dilarang secara Global. Mereka menyerukan organisasi hak asasi Sosok dan kemanusiaan Global Buat mengecam tindakan kejahatan ini karena dampaknya yang sangat mengerikan tersebut.

“Musuh Israel hari ini meluncurkan roket berisi bom curah yang dilarang secara Global di Kawasan provinsi Nabatieh di Libanon selatan,” kata Golongan Libanon itu dalam sebuah pernyataan.

Laporan tersebut mendesak otoritas terkait di Libanon serta organisasi hak asasi Sosok dan kemanusiaan Global mengutuk kejahatan keji ini dengan segala Langkah, terutama mengingat Akibat negatifnya yang luas terhadap Penduduk sipil.

Cek Artikel:  Greta Thunberg: Tetap Hening Selama Genosida di Palestina Berarti Anda Terlibat!

Sementara itu, militer Israel mengklaim pasukannya di Libanon selatan telah menangkap tiga Radikal Hizbullah. Ini pengumuman kedua sejak mereka melancarkan serangan darat lintas batas ke negara itu bulan Lampau. 

“Sebuah lubang Dasar tanah terletak di dalam sebuah gedung yang digunakan oleh Hizbullah. Laskar mengepung gedung tersebut, tempat tiga teroris Laskar Radwan bercokol,” kata militer dalam sebuah pernyataan, mengacu pada unit elite Golongan tersebut. 

“Mereka ditemukan Berbarengan banyak senjata dan peralatan yang diperlukan Buat tinggal jangka panjang,” pungkasnya.

Diketahui, jumlah korban tewas akibat serangan gencar Israel di Libanon sejak tahun Lampau telah melonjak menjadi 2.350 orang.

Kementerian Kesehatan Libanon menyebut 41 orang tewas dalam serangan Israel dalam 24 jam terakhir dan 124 lainnya luka-luka, sehingga jumlah korban luka menjadi 10.906 orang sejak 8 Oktober 2023. (TRTWorld/Fer/P-3)

Cek Artikel:  Tembus 19.710 Kasus, Kongo Akan Terima Vaksin Mpox Tahap Pertama 5 September

Mungkin Anda Menyukai