Nama Calon Menteri Prabowo Pagilai Kental Balas Jasa dan Intervensi Jokowi

Nama Calon Menteri Prabowo Dinilai Kental Balas Jasa dan Intervensi Jokowi
Presiden Terpilih Prabowo Subianto menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh di kediamannya(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

DIREKTUR Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai nama calon menteri pada kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto erat kaitannya dengan balas jasa dalam pilpres lalu dan adanya intervensi Joko Widodo. 

Dedi mengatakan secara umum tidak ada yang menonjol dan meyakinkan dari nama-nama yang datang ke kediaman Prabowo di Kertanegara. Nama-nama yang muncul masih didominasi tokoh politik, sekaligus anggota kabinet era Jokowi. 

Ia mencermati beberapa nama memang memiliki kinerja yang baik selama menjadi menteri di era Presiden Jokowi. Tetapi, ada beberapa nama yang kinerjanya disorot tetapi tetap dipanggil oleh Prabowo. 

Cek Artikel:  Ridwan Kamil Janjikan Desentralisasi Anggaran untuk RW

“Beberapa nama mungkin cukup baik, dan tidak membuat gaduh, semisal Tito Karnavian, Sri Mulyani. Tetapi nama lain seperti Wahyu Sakti Trenggono, Yaqut Cholil Qoumas, ini dua nama meresahkan, bahkan Yaqut potensial gagal selenggarakan haji kemarin bahkan potensial ada tindakan korupsi dalam hal itu. Semestinya tidak lagi digunakan Prabowo,” kata Dedi, kepada Media Indonesia, Selasa (15/10).

Selain itu, ia juga menyoroti nama Raja Juli Antoni dan Bahlil Lahadalia yang dipanggil Prabowo untuk menjadi menteri sementara kinerjanya belum memuaskan. Ia menduga sangat mungkin Jokowi memiliki andil menitipkan nama mereka ke Prabowo.

“Termasuk Raja Juli Antoni, sejauh ini bahkan posisi Wamen di kementerian yang dipimpin AHY itu sama sekali tidak diperlukan. Bahlil untuk kondisi saat ini miliki kekuatan cukup besar, selain loyalis Jokowi ia juga membawa gerbong Golkar, sehingga mustahil ia tidak masuk kabinet,” katanya.

Cek Artikel:  Jadi Menteri Investasi, Rosan Punya Kekayaan Rp810 miliar

Maka dari itu, Dedi mengaku secara umum memang ada sosok yang memiliki kapasitas untuk menjadi menteri. Tetapi, di sisi lain ada beberapa nama yang masih terkait dengan balas jasa dan intervensi Jokowi. 

“Dari seluruh nama ada semacam kesan antiklimaks, tokoh dengan kapasitas bagus mungkin ada, tetapi tidak terjamin bebas dari intervensi Parpol, bahkan intervensi Jokowi. Nuansa kabinet ke depan tidak jauh berbeda dengan kabinet Jokowi, kental muatan balas jasa pada pihak-pihak yang berkontribusi pada pemenangan Pilpres,” katanya. (M-4)

Mungkin Anda Menyukai