KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memanfaatkan momentum penyelenggaraan Trade Expo Indonesia dengan mengadakan Bisnis Perhimpunan D8.
Perhimpunan Ekonomi D8 (Development 8 Economic Perhimpunan) merupakan kelompok negara-negara yang terdiri dari Indonesia, Turki, Bangladesh, Malaysia, Iran, Pakistan, Nigeria, dan Malaysia yang merepresentasikan lebih dari 1,1 miliar penduduk dengan mayoritas muslim.
Menurut Dirjen Perundingan Perdagangan Dunia Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono, Indonesia memandang penting D8 karena Indonesia telah meratifikasi Perjanjian Perdagangan Preferensi (PTA) yang berlaku di kelompok negara-negara tersebut.
Indonesia, kata dia, telah mengimplementasikan D-8 PTA dan berhasil meningkatkan ekspor sebesar US$4,5 juta.
Djatmiko juga meminta negara D-8 terus mengidentifikasi tantangan sektor perdagangan yang akan terjadi di masa depan. “Saya percaya forum ini akan membantu mengidentifikasi cara untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dunia bisnis dan menuju pada solusi praktis,” kata Djatmiko dalam keterangan di Jakarta, Selasa (15/10).
Ketua Panitia Perhimpunan Bisnis D8 Irawati Hermawan menjelaskan Perhimpunan Bisnis D8 dihadiri oleh para ketua kamar dagang negara-negara D8. “Dengan tamu undangan khusus Sekjen D8 Ambassador Isiaka Abdulkadir Imam,” kata Irawati.
Sekjen D8 Isiaka Abdulkadir Imam dalam pidatonya mengapresiasi penyelenggaraan Perhimpunan Bisnis D8 oleh Kadin Indonesia dan mengharapkan forum yang sama diadakan di negara-negara D8 lainnya.
Salah satu resolusi penting dalam forum bisnis ini adalah usulan pendirian Bank Pengembangan D8 (D8 Development Bank) untuk mendukung pengembangan negara-negara D8 dan para pengusaha di negara-negara tersebut. (Ant/N-2)
