Atap Ambruk, Pelajar SDN Puncak Tugu di Sukabumi Belajar Bergiliran

Atap Ambruk, Pelajar SDN Puncak Tugu di Sukabumi Belajar Bergiliran
Sejumlah siswa bermain di dekat reruntuhan atap kelas yang ambruk di SDN Puncak Tugu, Kabupaten Sukabumi(MI/BENNY BASTIANDY)

KEGIATAN belajar siswa kelas 3 SDN Puncak Tugu di Kampung Puncak Tugu, Desa/Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terpaksa dilakukan bergiliran. Pasalnya, atap ruang kelas yang biasa digunakan  ambruk sepekan lalu.

Kepala SDN Puncak Tugu, Dedi Taatdi, mengatakan ambruknya atap ruang kelas 3 terjadi pada 14 Oktober 2024. Kejadian itu sudah diprediksi sebelumnya karena kondisi atap bangunan terpantau sudah lapuk.

“Seminggu sebelum ambruk, kegiatan belajar kelas 3 sudah dipindahkan. Ruangan kelas tak boleh ditempati lagi. Saya sudah buat berita acaranya. Pada Senin, 14 Oktober sekitar pukul 05.30 WIB, atapnya tiba-tiba ambruk,” kata Dedi, Rabu (23/10).

Cek Artikel:  Farhan-Erwin Syukuri Berapa pun Nomor Urut pada Pilkada Kota Bandug

Bangunan SDN Puncak Tugu berdiri pada 2011. Selain belum pernah ada perbaikan, bangunan di sekolah tersebut juga minim perawatan.

Kondisi tersebut membuat material bangunan, terutama yang berbahan kayu, sudah banyak yang keropos. Terlebih, kondisi bangunan juga cukup dipengaruhi faktor cuaca.

“Belum lagi akhir-akhir ini terkadang turun hujan deras. Sehingga makin memperparah kondisi bangunan, terutama ruang kelas 3 yang sebelumnya sudah lapuk,” tegas dia.

Jumlah siswa kelas 3 sebanyak 28 orang. Sejak sepekan lalu mereka menempati ruang kelas 2.

Kondisi itu membuat jam pengajaran dilakukan bergantian. Bagi siswa kelas 2, mereka kebagian belajar pada siang. Sedangkan kelas 1 bagian pagi.

Cek Artikel:  ASN di Kota Tasikmalaya Berikrar Jaga Independenitas dalam Pilkada

Dedi mengaku sudah melaporkan ambruknya atap bangunan ruang kelas ke Dinas Pendidikan setempat. Dia berharap segera ada tindak lanjut penanganannya.

“Mudah-mudahan segera ada survei sehingga bisa disegerakan perbaikannya. Taksiran kami, anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp100 juta,” pungkasnya.

Mungkin Anda Menyukai