DALAM beberapa bulan terakhir, sebuah cokelat mewah dari Dubai telah menjadi sensasi di TikTok. Cokelat ini berasal dari Fix Dessert Chocolatier, toko cokelat yang berbasis di Dubai, dan dikenal dengan nama “Dubai Chocolate Bar”.
Viral di platform media sosial berkat desain yang unik dan isi yang mewah, cokelat ini sukses memikat perhatian pengguna TikTok di seluruh dunia.
Cokelat dengan Sentuhan Tertentu
Dubai Chocolate Bar ini terkenal dengan lapisan luar yang tebal, dilukis dengan warna-warna yang menarik, dan memiliki isian spesial. Salah satu varian yang paling populer adalah cokelat dengan isian kunafa dan pistachio.
Kunafa adalah makanan penutup Timur Tengah yang terbuat dari adonan filo yang renyah, yang biasanya diisi dengan keju atau krim.
Kombinasi ini memberikan rasa yang unik dan tekstur renyah yang memikat banyak orang.
Cokelat ini hanya tersedia di Dubai dan dapat dibeli melalui layanan pengiriman lokal seperti Deliveroo.
Tingkat produksinya juga terbatas, dengan hanya 500 batang yang diproduksi setiap harinya. Hal ini menjadikannya sangat eksklusif dan diincar oleh para pemburu makanan mewah.
Peran Media Sosial dalam Kepopuleran
Kepopuleran cokelat ini tidak lepas dari peran TikTok, di mana pengguna memposting video saat mereka mencoba produk ini.
Salah satu video viral yang diunggah oleh influencer Maria Vehera, telah mengumpulkan lebih dari 70 juta tayangan, membuat cokelat ini menjadi sorotan global.
Bunyi renyah saat cokelat tersebut dikunyah membuat banyak pengguna penasaran dan berkomentar, menambah daya tarik dari tren ini.
Keunikan rasa dan desain yang mewah serta terbatasnya ketersediaan produk menambah nilai eksklusif cokelat ini. Bahkan, beberapa toko di luar Dubai mulai menjual versi tiruan cokelat ini dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Dampak dan Potensi Tren
Menurut beberapa pakar, tren ini menegaskan bagaimana media sosial dapat mempengaruhi pilihan pembelian konsumen, terutama untuk produk makanan mewah dan eksklusif.
FIX Dessert Chocolatier mampu memanfaatkan daya tarik media sosial untuk mempromosikan produk mereka secara global, meskipun cokelat ini hanya tersedia di Dubai.
Tetapi, seperti banyak tren viral lainnya, waktu akan menentukan apakah cokelat ini dapat mempertahankan popularitasnya atau tidak.
Beberapa koki dan kreator konten telah mencoba membuat versi tiruan dari cokelat ini, yang menunjukkan bagaimana tren ini bisa bertahan atau berkembang dengan variasi baru di masa mendatang. (Z-10)
Sumber: