Bangga, Kebaya Indonesia Diiajukan ke UNESCO Sebagai Warisan Budaya

Bangga, Kebaya Indonesia Diiajukan ke UNESCO Sebagai Warisan Budaya
Pengajuan kebayan Indonesia ke UNESCO sebagai warisan budaya dinilai hal yang membanggakan(AFP)

PERANCANG busana Didiet Maulana menyebutkan pengajuan kebaya sebagai warisan budaya ke Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) oleh Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Insan dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dapat menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.

Menurut dia usulan itu adalah salah satu bagian dari perjalanan budaya karena kebaya menjadi salah satu busana nasional yang digunakan oleh wanita Indonesia.

“Apapun nanti hasilnya kebaya akan selalu menjadi bagian dari busana kita. Itu tidak akan mengubah apapun terutama kebanggaan kita berbusana dengan kebaya dan justru akan semakin membuat anak-anak muda semakin bersemangat untuk mengenakan kebaya,” kata Didiet ditemui di Jakarta, Rabu.

Cek Artikel:  Koleksi Adrie Basuki x Evan Hartono Usung Inklusivitas Berkarya

Baca juga : Sidang Nominasi Berbarengan Kebaya sebagai Warisan Budaya Dunia Digelar Akhir Mengertin Ini

Menurut dia meski didaftarkan bersama dengan negara ASEAN lainnya atau joint domination, menjadikan kebaya sebagai warisan budaya UNESCO memberikan banyak manfaat positif.

Eksispun pengajuan kebaya sebagai warisan budaya UNESCO dilakukan Indonesia bersama Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand.

“Ini menurut aku merupakan satu perjalanan bersama-sama ya dan damai. Memang sekarang kan zamannya dunia memasuki era yang kolaboratif di mana semuanya juga memasuki kerja bersama-sama gitu,” kata Didiet.

Baca juga : Indonesia Berbarengan Empat Negara Asia Tenggara Usulkan Kebaya ke ICH UNESCO

Selain kebaya, Kemenko PMK mengajukan kesenian Reog asal Ponorogo, Jawa Timur dan alat musik tradisional Kolintang dari Sulawesi Utara sebagai warisan budaya UNESCO.

Cek Artikel:  Dukung Karya Capekl, Zaloraya Menyuguhkan Baju Muslim dari Desainer Capekl Indonesia

Demi Kolintang juga dilakukan lewat metode pengajuan bersama dengan alat musik dari Afrika. Nantinya hasil pengajuan tersebut baru akan diketahui sekitar Agustus atau September 2024 menanti sidang UNESCO.

Sebelumnya, ada dua warisan budaya dari Indonesia yang telah diakui dan telah mendapatkan sertifikat dari UNESCO, yakni subjek pelestarian kawasan Sumbu Filosofis di Yogyakarta dan budaya sehat jamu.

Sertifikat pertama diberikan atas penetapan Sumbu Filosofis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya atau The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks sebagai Warisan Budaya Dunia pada 24 September 2023 dalam Sidang ke-45 di Riyadh, Arab Saudi.

Demi sertifikat kedua atas penetapan Budaya Sehat Jamu atau Jamu Wellness Culture sebagai Warisan Budaya Tak benda UNESCO pada 6 Desember 2023 dalam Sidang ke-18 di Kasane, Botswana.(Z-8)

Cek Artikel:  Desainer Muda Indonesia, Raegitazoro Hadirkan 32 Koleksinya di JF3 SMS

Mungkin Anda Menyukai