Empat Fakta Steroid yang Ributo Timbulkan Dampak Samping jika Digunakan dalam Jangka Waktu Panjang

Empat Fakta Steroid yang Berisiko Timbulkan Efek Samping jika Digunakan dalam Jangka Waktu Panjang
Ilustrasi(freepik.com)

STEROID merupakan obat anti radang dan umumnya adalah jenis kortikosteroid karena dihasilkan oleh bagian luar dari kelenjar anak ginjal). 

Steroid merupakan obat yang memiliki senyawa dengan aktivitas anti peradangan dan juga dapat menekan sistem imunitas tubuh, demikian dilansir dari laman Kemenkes. Senyawa ini dapat dijumpai pada berbagai makhluk hidup, termasuk pada hewan, manusia dan tumbuhan.

Terdapat lima fakta steroid yang dapat menimbulkan efek samping jika digunakan dalam jangka panjang:

  1. Steroid dari kortikosteroid dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis alami dan sintetis. Kortikosteroid alami diproduksi oleh tubuh kita sendiri terutama pada kelenjar anak ginjal (adrenal) dalam bentuk hormon-hormon seperti glukokortikoid (kortisol) serta mineralokortikoid. 

    Hormon glukokortikoid berperan terutama dalam pengaturan metabolisme karbohidrat dan fungsi sistem imun, sementara mineralokortikoid berfungsi dalam proses pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit/garam-garam tubuh. Hormon seksual seperti androgen (termasuk testosteron), estrogen, dan progesteron juga termasuk hormon steroid. 

  2. Obat-obatan yang mengandung kortikosteroid dapat dibagi menjadi golongan obat topikal/lokal yakni yang penggunaannya dioleskan melalui kulit atau permukaan tubuh.

    Jenis lain adalah sistemik yakni yang dikonsumsi lewat mulut atau suntikan. Obat steroid topikal dipergunakan terutama dalam bentuk krim, salep, bedak kocok (lotion), maupun foam. 

  3. Steroid topikal terdiri atas tujuh kelas berdasarkan potensi (kekuatan) obat dari kurang poten/ringan (contoh: krim hidrokortison 2,5%) sampai superpoten/kuat (contoh: krim klobetasol propionat 0,05%). 

    Penggunaan jenis obat topikal/lokal tersebut sangat bergantung pada keputusan klinis seorang dokter atas kelainan kulit yang ditemukan dan tidak boleh secara sembarangan. 

  4. Steroid yang bersifat sistemik menunjukkan aktivitas obat tersebut dapat berdampak pada seluruh tubuh. Steroid sistemik yang banyak beredar saat ini umumnya diberikan per oral atau minum.

    Terdapat tiga jenis steroid sistemik, yaitu prednison, metilprednisolon, dan hidrokortison. Selain itu obat steroid juga dapat diberikan secara injeksi/suntik (misalnya deksametason, triamsinolon) atau inhalasi/hirup (seperti flutikason propionat).

Cek Artikel:  Jenis-Jenis Kontrasepsi Hormonal dan Metode Kerjanya dalam Mencegah Kehamilan

Pada dasarnya, obat ini diberikan sebagai obat anti radang pada berbagai penyakit yang melibatkan banyak organ tubuh seperti pada pernafasan, persendian, maupun persarafan. Tetapi demikian, penggunaan obat steroid ini harus didasarkan pada banyak pertimbangan disertai dengan tujuan yang jelas. Bahasan mengenai hal-hal tersebut akan disampaikan pada bahasan berikutnya. (H-2)

 

 

Mungkin Anda Menyukai