Serangan Israel Meningkat, Laskar Penjaga Perdamaian PBB Bertahan di Lebanon

Serangan Israel Meningkat, Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Bertahan di Lebanon
Ilustrasi, pasukan TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB.(Dok. UN/Antara)

PASUKAN penjaga perdamaian PBB akan tetap berada di semua posisi di Lebanon meskipun ada seruan Israel agar mereka pindah, di tengah meningkatnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyerukan pasukan penjaga perdamaian di Lebanon selatan untuk pindah dari daerah perbatasan Israel dengan Lebanon.

“Sepenuhnya salah bahwa pasukan Israel menargetkan pasukan PBB, UNIFIL,” katanya.

Baca juga : KSAD sebut Belum Eksis Perintah untuk Tambah Laskar di Lebanon

Israel telah menerima kritik keras atas cedera dan kerusakan yang dialami oleh pasukan penjaga perdamaian PBB. Padahal UNIFIL telah dikerahkan di Lebanon sejak serangan darat pertama dari empat serangan darat besar Israel terhadap tetangganya pada tahun 1978.

Cek Artikel:  PBB 250 Ribu Orang Tinggalkan Libanon ke Suriah

“Keputusan telah diambil bahwa UNIFIL saat ini akan tetap berada di semua posisinya meskipun ada seruan yang dibuat oleh Laskar Pertahanan Israel untuk mengosongkan posisi yang berada di sekitar Garis Biru,” kata kepala penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix.

“Saya ingin menekankan bahwa keputusan ini masih tetap ada,” katanya, seraya menambahkan bahwa rencana tersebut telah dikonfirmasi pada Senin pagi oleh Sekretaris Jenderal Antonio Guterres.

Baca juga : Iran Dukung Keputusan Lebanon atas Serangan Israel

Diketahui 5 penjaga perdamaian terluka dalam serangkaian insiden pekan lalu. Hal terbaru adalah pasukan PBB menuduh pasukan Israel menerobos gerbang dan memasuki salah satu posisi mereka.

Militer Israel kemudian mengatakan sebuah tank mundur beberapa meter ke dalam pos UNIFIL ketika dihadang dan berusaha mengevakuasi tentara yang terluka.

Cek Artikel:  Serdadu Israel Bombardir Kantor UNRWA

Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya dengan suara bulat menyuarakan keprihatinan yang kuat pada hari Senin setelah serangkaian insiden.

Baca juga : Kiprah TNI di Dunia Dunia

“Dengan latar belakang permusuhan yang sedang berlangsung di sepanjang Garis Biru, para anggota Dewan Keamanan menyatakan keprihatinan mereka yang kuat setelah beberapa posisi UNIFIL mendapat kecaman dalam beberapa hari terakhir,” kata presiden bergilir dewan, saat ini menjadi duta besar Swiss untuk PBB Pascale Baeriswyl.

“Beberapa pasukan penjaga perdamaian terluka,” ujarnya.

Dalam pernyataan tersebut, yang tidak hanya menyebut Israel, 15 anggota dewan tersebut mendesak semua pihak untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel dan lokasi UNIFIL.

Cek Artikel:  Jepang Tunda Uji Coba Pemindahan Puing Nuklir dari Reaktor Fukushima

Baca juga : Spanyol Desak PBB Minta Israel Hentikan Serangan ke Lebanon

Mereka mengingatkan bahwa penjaga perdamaian PBB dan lokasi PBB tidak boleh menjadi sasaran serangan.

Intervensi dewan tersebut dilakukan setelah dua pertemuan tertutup mengenai situasi yang memburuk di Lebanon.

Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan 1701, hanya sekitar 9.500 tentara UNIFIL dan tentara Lebanon yang boleh dikerahkan di selatan Libanon.  (Z-9)

Mungkin Anda Menyukai