Para Tokoh dan Aktivis Tuntut Jokowi Diadili Usai Lengser dari Kekuasaan

Para Tokoh dan Aktivis Tuntut Jokowi Diadili Usai Lengser dari Kekuasaan
Silaturahmi Kebangsaan dihadiri para tokoh, aktivis dan masyarakat.(MI/Devi Harahap)

SEJUMLAH tokoh dan aktivis berkumpul pada acara Kebangsaan menuntut agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera diadili setelah lengser. Desakan itu disuarakan peserta silaturahmi lantaran pada akhir masa jabatan, Jokowi dinilai telah mencederai sistem hukum dan demokrasi secara masif.

Acara yang diselenggarakan oleh tuan rumah Faizal Assegaf dan dipandu Refly Harun itu menghadirkan, antara lain, mantan Ketua MPR Amien Rais, mantan Wakapolri Mayjen (Purn) Oegroseno, Marwan Batubara, Edy Mulyadi, Roy Suryo, dan presenter Rahma Sarita Aljufri serta berbagai kelompok masyarakat sipil. 

“Hakikat pertemuan Silaturahmi Kebangsaan pada 14 Oktober 2024 ini adalah untuk mengadili Jokowi. Dan di tanggal 18 Oktober nanti, kita akan gelar Kongres Adili Jokowi yang diselenggarakan dalam berbagai bentuk baik itu aksi, kongres hingga diskusi,” ujar Faizal Assegaf kepada awal Media di Jakarta pada Senin (14/10). 

Cek Artikel:  PK Mardani Maming Diduga Tak Independen, KY Harus Turun Tangan

Baca juga : Spanduk Raksasa Nawa Bencana Jokowi Terpampang di Aksi Gejayan Kembali Memanggil Yogyakarta

Atas dasar itu, Faizal mengundang segenap masyarakat yang resah akan kepemimpinan Jokowi selama satu dekade ini untuk turut serta dalam Kongres Adili Jokowi pekan depan.

“Kami undang semua aktivis, mahasiswa, emak-emak, dan lainnya untuk hadir di tanggal 18 nanti. Di tanggal itu juga nanti kami akan bacakan keputusan bersama untuk mengadili Jokowi,” tuturnya. 

Faizal sempat menyinggung batalnya dua tempat yang sebelumnya akan dijadikan tempat Silaturahmi Kebangsaan. Kendati begitu, ia mengapresiasi karena ternyata tidak menyurutkan mereka yang turut hadir.

Baca juga : Universitas Memperkuat Masyarakat Melawan Hambatan Demokratisasi

Cek Artikel:  Gerindra Nama-nama Menteri yang Beredar Belum Niscaya

“Saya mengapresiasi seluruh elemen pejuang keadilan yang rela hadir di sini, walau beberapa tempat sebelumnya dibatalkan oleh tangan kekuasaan. Kendati begitu, kami akan tetap akan adili Jokowi,” kata Faizal.

Lewat forum tersebut Faizal juga menegaskan kepada para penguasa terutama Presiden Jokowi untuk berhenti menggunakan politik premanisme untuk membunuh aspirasi rakyat, yang belakangan ini kerap membubarkan forum-forum diskusi ilmiah. 

“Kami meminta kepada Pak Jokowi yang akan lengser 5 hari lagi, untuk berhenti menggunakan politik premanisme dan jaringan pembunuh bayaran untuk membunuh aspirasi dan hak konstitusi rakyat. Bahwa lewat forum ini, kami ingin mengatakan kepada mereka yang berkuasa bahwa kami tidak bisa dihalangi yang menuntut untuk adili Jokowi,” ungkapnya. 

Baca juga : BEM SI Nobatkan Presiden Jokowi sebagai Tokoh Perusak Demokrasi

Cek Artikel:  Yuk Kenali Perbedaan Tugas Pamong Praja di Desa dan Kota

Pada 18 Oktober mendatang, Faizal menekankan akan mengumpulkan berbagai kalangan masyarakat sipil hingga mahasiswa untuk menegakkan keadilan terkait berbagai kerusakan yang telah dilakukan Jokowi selama satu dekade memimpin negara. 

“Kami akan mengumpulkan rakyat dan mahasiswa dalam jumlah yang banyak untuk menghadiri kongres mengadili Jokowi, dimana semua akan membacakan seluruh kasus selama 10 tahun pemerintahan Jokowi,” katanya. 

Kendati demikian, Faizal dan kawan-kawan yang mencetuskan gerakan tersebut akan menggunakan jalur hukum terlebih dahulu untuk mengadili Jokowi pasca lengser. 

“Kita berharap bahwa jalur hukum harus kita utamakan, walaupun kalau dia (Jokowi) menghadapi 20 tuntutan karena pasti bisa habis pengacara di Indonesia ini untuk dibayar oleh Jokowi,” tuturnya. (Dev/M-4)

 

Mungkin Anda Menyukai