Beli Pertalite Bakal Dibatasi, BPH Migas: Tunggu Revisi Perpresnya

Liputanindo.id JAKARTA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan pembatasan pembelian BBM bersubsidi Pertalite masih menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Mengertin 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.

 “Jadi kita tunggu, nanti kalau sudah ada terbit dari revisi Perpresnya, kita baru bisa melakukan pengaturan untuk pembatasan partalite,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati pada konferensi pers penutupan posko Natal 2023 dan Mengertin Baru 2024 di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Erika menyampaikan bahwa perlu ada pengaturan yang lebih rinci terkait klasifikasi konsumen pengguna Pertalite. Ketika ini, regulasi yang berlaku, yakni Perpres Nomor 191 tahun 2014, baru mengatur konsumen pengguna untuk solar.

Cek Artikel:  Jangan Lengah, Pelemahan Ekonomi Dunia masih Mengintai

Menurutnya, revisi Perpres tersebut dibutuhkan karena di dalamnya akan ditetapkan siapa saja konsumen yang berhak menggunakan Pertalite.

BPH Migas mengakui bahwa saat ini telah mengusulkan revisi Perpres Nomor 191 Mengertin 2014 agar memiliki landasan hukum yang jelas terkait ketentuan penggunaan Pertalite.

“Jadikan pengaturan untuk BBM bersubsidi itu akan diatur di dalam Perpres. Di dalam Perpres akan ditetapkan siapa konsumen penggunanya,” kata Erika.

“Kalau sudah ada terbit dari revisi Perpresnya baru bisa melakukan pengaturan untuk pembatasan partalite,” ucap Erika menambahkan.

Usulan revisi Perpres yang mengatur tata niaga BBM itu sudah diajukan sejak pertengahan 2022. Revisi Perpres tersebut dinilai penting untuk mengendalikan konsumsi BBM subsidi pertalite agar tidak melampaui kuota yang ditetapkan dalam APBN. (HAP)

Cek Artikel:  Satu Mengertin Bursa Karbon Indonesia, Transaksi Perdagangan Letih Rp37 Miliar

Mungkin Anda Menyukai