Soal Kepemimpinan Trump, Korea Utara: Tak Membawa Perubahan Positif

Liputanindo.id – Korea Utara menyampaikan keluhan atas kepemimpinan Donald Trump bila terpilih sebagai Presiden Amerika Perkumpulan. Korea Utara menyebut bahwa kepresidenan Donald Trump tidak membawa perubahan positif yang berarti pada hubungan Korea Utara dengan Amerika Perkumpulan. 

“Memang benar bahwa Trump, ketika dia menjadi presiden, mencoba untuk menunjukkan hubungan pribadi khusus antara para kepala negara dalam hubungan antarnegara, namun dia tidak membawa perubahan positif yang substansial,” demikian laporsn KCNA, media yang dikelola pemerintah, Rabu (24/7/2024).

Tanggapan dari Pyongyang itu muncul setelah Trump mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un merindukan dirinya. Trump sempat berujar bahwa dia akan menjalin kedekatan dengan Korea Utara sebagai negara yang memiliki banyak senjata nuklir.

Cek Artikel:  Sekjen PBB Desak Israel Hentikan Serangan Militer di Tepi Barat

“Kita menghentikan peluncuran rudal dari Korea Utara. Sekarang, Korea Utara kembali bertingkah, tapi ketika kita kembali, saya akan akrab dengannya,” ujar Trump kala itu.

“Saya rasa dia merindukan saya, senang rasanya bisa bergaul dengan seseorang yang memiliki banyak senjata nuklir,” sambungnya. 

Meski demikian, Korea Utara menilai pernyataan Trump secara pribadi itu harus dibedakan dengan kebijakan luar negeri suatu negara. Korea Utara menekankan pihaknya tidak peduli dengan urusan pribadi Trump. 

“Bahkan jika ada pemerintahan yang menjabat di Amerika Perkumpulan, iklim politik yang kacau karena pertikaian kedua partai tidak akan berubah dan, oleh karena itu, kami tidak peduli dengan hal ini,” kata Pyongyang. 

Cek Artikel:  10 Negara dengan IQ Tertinggi di Dunia, Indonesia Terdapat di Urutan Berapa?

Berdasarkan catatan, Trump dan Kim sudah bertemu tiga kali. Pertemuan pertama terjadi di Singapura pada tahun 2018, kemudian di ibu kota Vietnam, Hanoi, serta di Area Demiliterisasi (DMZ) di perbatasan Korea Utara-Korea Selatan.

Mungkin Anda Menyukai