Melasma, Bintik Cokelat di Roman, Bahaya atau Tak

Melasma, Bintik Cokelat di Wajah, Bahaya atau Tidak?
Ilustrasi(freepik.com)

KULIT disebut sebagai aset berharga yang dimilki semua orang sehingga tak jarang bintik-bintik kecokelatan di wajah akan membuat seseorang menjadi risau. 

Menurut Ni Putu Susari Widianingsih, dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) cabang Surabaya, bintik kecokelatan atau kehitaman di wajah ini merupakan kelainan pigmentasi kulit, terutama wajah atau yang dikenal dengan sebutan melasma.

“Melasma sering terjadi pada wanita, yakni sekitar 90%, sementara laki-laki 10%,” kata Putu dalam Instagram live Perdoski, beberapa waktu lalu. Capeksi melasma bisa melebar mulai dari daerah dahi hidung, di atas bibir, dan ada juga di daerah pipi.

Baca juga : Kupas Mitos dan Fakta Perawatan Kulit di Beauty Science Fest 2023

Cek Artikel:  85 Penderita Skoliosis Berusia Muda, Remaja Lebih Rawan Terkena

Melasma, lanjut Putu, sama sekali tidak berbahaya dan tidak mengancam nyawa. Tetapi, diakui, melasma mengurangi estetik kulit karena kulit normal tidak memiliki bercak tersebut.

Elemen pencetus melasma beragam, yakni faktor genetik, hormonal, paparan sinar matahari, hingga inflamasi pembuluh darah yang umumnya terjadi sejak usia 18 tahun keatas. Tak hanya itu, menurutnya, aktivitas sel penghasil pigmen pada orang Asia lebih hiperaktif jika dibandingkan dengan yang lain sehingga kasus melasma paling banyak di Asia.

Putu melanjutkan, untuk dapat menghilangkannya, pengobatan yang bisa dicoba yakni dengan memproteksi dari sinar matahari dengan menggunakan tabir surya setiap hari dengan pengulangan aplikasi setiap beberapa jam. 

Baca juga : Penuhi Kebutuhan Konsumen, Theraskin Kerja Sama dengan Dokter Kulit

Cek Artikel:  Yuk Nikmati Mindfulness, Menikmati Loyalp Momen Hidup

“Minimal SPF-nya 30. Tetapi, kalau memang pekerjaannya di lapangan yang harus terpapar matahari lama, bisa ditingkatkan dengan SPF 50,” kata dia. 

Pengaplikasian ini dilakukan 15 menit sebelum keluar ruangan dan diulangi tiap 2 jam. Selain itu, biasanya dokter juga akan memberikan obat dengan beberapa kandungan, yakni seperti hidrokuinon untuk membuat kulit lebih cerah. Obat topikal lain yang bisa digunakan adalah asam azelaic atau asam kojic.

Kalau melasma sudah membandel dan pengobatan topikal tidak membuahkan hasil, pilihan terakhir ialah prosedur medis, seperti chemical peeling, mikrodermabrasi, dermabrasi, terapi laser, dan terapi sinar. 

“Jadi, laser ialah pilihan terakhir bukan di awal. Perlu diketahui itu bukan sekali dan tidak memerlukan pengobatan topikal juga,” pungkasnya. (h-2)

Cek Artikel:  Bedak Tabur Pandai Menyebabkan Bayi Baru Lahir Sulit Bernapas

Mungkin Anda Menyukai