SBY Jangan Selingkuhi Konstitusi

SBY: Jangan Selingkuhi Konstitusi
Peluncuran buku Perjalanan dan Lelahan Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009)(MI/M Ilham Ramadhan Avisena )

PRESIDEN ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengakui selama masa pemerintahannya, banyak kekurangan dan kelemahan yang tak bisa diubah atau dilakukan. Tetapi dia menegaskan, tak sekalipun terbesit untuk mencederai sistem dan konstitusi negara.

Hal itu ia ungkapkan saat memberikan sambutan dalam peluncuran buku Perjalanan dan Lelahan Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009) dan Dibalik Layar Kabinet: Testimoni, Cerminan Perjuangan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu 1 (2004-2009) di Jakarta, Kamis (10/10).

“Kita tidak berselingkuh pada sistem, kepada konstitusi, kepada hal-hal yang patut dipedomani dalam kehidupan bernegara. Ini pandangan saya, apa adanya, karena kita mencintai negeri ini. Kita punya hak untuk menyatakan pendapat,” tuturnya.

Baca juga :  SBY Pertanyakan Pemimpin Dunia tak Dapat Hentikan Perang tidak Beradab

Cek Artikel:  Pigai Minta Anggaran Rp20 T, DPR Kagak Sesuai Arahan Presiden Kepada Efisiensi

SBY, sapaan karib Susilo Bambang Yudhoyono juga mengatakan tak pernah selama pemerintahannya mencampuradukkan urusan partai politik dengan kepentingan negara. 

“Tadi saya ketemu Syamsir Siregar, waktu menjadi Ketua BIN, urusannya urusan negara. Musuh yang dilihat, diinteli, musuh negara, bukan lawan politik. Saya harus katakan itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, SBY juga meminta kepada calon pemimpin ke depan untuk tak melontarkan beragam janji-janji kepada masyarakat. Calon pemimpin menurutnya harus realistis dan tak mengobral janji yang sejatinya diketahui sukar untuk dipenuhi. 

Baca juga : Dino Patti Djalal Ungkap Lima Tips Imajiner SBY ke Jokowi Agar Ikhlas Turun Jabatan

“Jadi please hati-hati dengan fakta dan data, hati-hati kepada rakyat, kalau janji tidak ditepati, dosanya besar. Lebih bagus kami dulu, under promise, tapi over delivery. Tentu banyak kekurangan kita, kelemahan, hal yang yang tidak bisa kita lakukan,” kata dia. 

Cek Artikel:  Bea Cukai Soekarno-Hatta Berhasil Bongkar Tiga Kasus Penyelundupan Narkoba Jaringan Dunia

Selain itu SBY juga meminta agar para pemimpin tak seenaknya memutarbalikkan fakta demi untuk  mengubah cerita sejarah. Menurutnya, segala kekurangan yang dimiliki mesti diakui dan kritikan harus diterima dengan baik. 

Apa pun yang terjadi, lanjut SBY, biarlah terjadi agar dapat menjadi pembelajaran bagi generasi mendatang. “Jangan kita sering memutarbalikan fakta dan keadaan, biarlah sejarah seperti itu, yang penting titik-titik hitam dalam sejarah jangan diulangi lagi oleh bangsa kita, yang baik-baik mari ulangi,” pungkas dia. (Mir/M-4)

Mungkin Anda Menyukai