Tata kota atau tata kata, istilah yang kerap dialamatkan pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Yang jelas Jakarta butuh penata kota, bukan penata kata.
Sejumlah pihak seperti anggota DPRD mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecam keras aksi demo anarkistis yang merusak fasilitas umum di Jakarta pada Kamis (8/10). Perusakan saat demonstrasi penolakan RUU Cipta Kerja itu merugikan warga DKI karena fasilitas yang dirusak tersebut harus dibayar oleh pajak penduduk DKI. Berdasarkan catatan Pemprov DKI, 46 halte Transjakarta rusak saat demonstrasi. Anies bertekad memperbaiki kerusakan fasilitas umum dalam tempo sesingkatnya.
Demi menemui demonstran, Anies dengan sikap kebapakan menyatakan mereka sedang menegakkan keadilan. Berbeda dengan pemimpin daerah lain yang marah saat demonstran merusak fasilitas publik.
Terlepas dari predikat jago tata kota ataupun tata kata, Anies adalah gubernur dengan segala kekurangan dan kelebihan. 3 tahun pemerintahan Anies, kemana Jakarta akan dibawa? Semoga ke arah kota yang maju dan warga yang bahagia.
