Ini Metode Menyiapkan MPASI Kondusif tanpa Kontaminasi Bakteri

Ini Cara Menyiapkan MPASI Aman tanpa Kontaminasi Bakteri
Ilustrasi(freepik.com)

PEMBERIAN makanan pendamping air susu ibu (MPASI) menjadi fase penting dalam asupan anak yang telah memasuki usia 1 tahun. Pemberian MPASI memiliki syarat yakni aman dan higenis. Makanan yang diberikan tidak bisa sembarang karena daya tahan tubuh anak pada usia tersebut, tidak sekuat usia remaja maupun dewasa.

“Makanan yang diberikan harus bersih, higenis, pisahkan pangan mentah dengan pangan matang, masaklah dengan benar, jagalah pangan dalam suhu benar, dan gunakan air atau bahan baku yang aman,” ujar Pengurus UKK nutrisi dan penyakit metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Moretta Damayanti Fauzi dalam konferensi pers secara daring, Selasa (4/6).

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terdapat 1,7 miliar kasus diare anak terjadi setiap tahunnya. Kasus diare dapat pula diakibatkan karena kontaminasi pada makanan. 

Cek Artikel:  6 Rekomendasi Sepatu Pesta atau Kondangan, Membangun Tampil Memesona dan Elegan

Baca juga : Ini Daftar Menu dan dan Resep MPASI untuk Bayi 6 Bulan

Selain diare, ada juga beberapa penyakit lain yang terkait makanan. “Penyakit yang bisa tertular dari makanan mulai dari salmonellosis, listeriosis, diare, hingga kematian. Kontaminasi makanan bisa berasal dari daging ayam, ikan, susu, produk susu, hingga makanan mentah sehingga makanan harus di-handle dengan makanan yang baik,” kata dr Moretta. 

Ia pun menegaskan para ibu harus memerhatikan potensi transmisi bakteri ke makanan yang dikonsumsi anak.  MPASI, tuturnya, tidak bisa disimpan di tempat sembarangan. Ia menyebut bakteri penyebab kontaminasi dapat tumbuh di makanan- makanan seperti daging, ikan, telur, susu, kedelai, juga nasi, pasta, dan sayur-sayuran. 

Cek Artikel:  Jangan Mager Jalani 9 Perubahan Gaya Hidup Sederhana Ini agar Hidup Anda Lebih Panjang

“Sekeliling 40% MPASI terkontaminasi E.coli sehingga harus diperhatikan proses pembuatan dan penyimpanannya,” ungkapnya.

Baca juga : Analisa Asma Secara Awal Kurangi Pengaruh pada Anak

MPASI, imbuh Moretta, harus disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu kurang dari 5 derajat celcius. Buat daging dan ikan disimpan dalam wadah plastik dan diletakkan terpisah dengan makanan yang telah dimasak dan bahan-bahan siap makan guna menghindari kontamisasi silang.

Makanan yang seharusnya disimpan di lemari pendingin, ujar dia, tidak boleh digunakan kembali setelah berada di luar lemari pendingin selama dua jam atau lebih. 

“Encerkan makanan beku (frozen foods) yang ada di lemari pendingin menggunakan microwave. Makanan yang telah dicairkan harus segera dimasak. Makanan beku yang telah dimasak tidak baik jika dibekukan kembali,” katanya.

Cek Artikel:  Waspada, Bahan Kimia di Kosmetik Tingkatkan Risiko Hipertensi saat Hamil

Sedangkan, ujar dia, apabila memilih MPASI kemasan dan makanan komersil yang diproduksi industri, orang tua perlu punya pengetahuan  mengenai cara penyajian. Jangan sampai lalai dalam membaca. Seluruh makanan harus disimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertulis pada kemasan serta tidak boleh digunakan setelah melewati tanggal kedaluwarsa. (H-3)

Mungkin Anda Menyukai