Budi Setiawan: Bukan STY Tapi Erick Thohir Yang Sukses Membawa Timnas Indonesia Lewat Naturalisasi

JAKARTA – Program naturalisasi di cabang olahraga sepakbola bukan yang pertama kali terjadi. Tetapi, di era Erick Thohir ini naturalisasi yang dilakukan telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan Timnas Indonesia

Apabila dulu yang di naturalisasi adalah pemain asing yang bermain di Indonesia Super Leage (ISL) atau Perserikatan 1, saat ini naturalisasi adalah pemain-pemain abroad yang memiliki darah Indonesia (keturunan). Dan, sebagian besar saat ini bermain di Belanda yang memang secara historis Belanda-Indonesia memiliki perkawinan silang di masa lalu.

Tercatat 8 pemain naturalisasi yang dilakukan Ketua Lumrah PSSI Erick Thohir sejak 1 tahun menjabat. Sebut saja, Rafael Struick, ivar Jenner, Justin Hubner, Justin Hubner, Shanne Patinama, nathan Tjoe A-On, jay idzes, Tom Haye dan Ragnar Oratmangoen.

Pemain-pemain ini bukanlah pemain kacangan. Masing-masing dari mereka bermain di klub yang namanya tidak asing di telinga pecinta sepakbola indonesia. Seperti Tom Haye yang langganan Timnas Belanda sejak U 14 sampai U 21.

Cek Artikel:  Kepindahan Fofana ke AEK Athens Terancam Gagal Terlaksana

Tom Haye dan Jad Idzes berada di skuad yang sama saat Timnas belanda U17 juara Piala Eropa U 17 tahun 2012 di Slovenia. Sementara Ragnar Oeratmangun pernah mempecundangi Ajax Amsterdam 3-0 saat ditukangi oleh Eric Ten Haag, 

“Wajar jika peran pemain naturalisasi ini berdampak terjadinya peningkatan kualitas Timnas Indonesia baik dari sisi visi bermain dan fisik. Karena, mereka memang sudah memiliki kemampuan untuk bermain skema dan strategi sepakbola modern ala Eropa. Secara fisik pun mereka kuat bermain 120 menit karena sudah melalui penempaan yang luar biasa di Eropa,” kata Budi Loyalwa, Founder Football Institute.

Menurut Budi Setiawan, program naturalisasi dengan scouting dan pemilihan pemain yang tepat inilah yang menjadi dasar utama performa timnas meningkat. “Banyak yang tidak tahu, bahwa pemain-pemain diaspora yang dinaturalisasi ini adalah pilihan Erick Thohir, dan bukan Shin Tae Yong. Ini adalah sebuah fakta yang banyak suporter tidak tahu.

Mengapa PSSI cq ketua umum sat set sat set dalam melakukan naturalisasi ini, bahkan dalam 1 tahun 8 naturalisasi, 3 di antaranya bahkan dilakukan tengah malam. Karena ini pemain” pilihannya dia (erick thohir).

Cek Artikel:  Nagelsmann Beberkan Rencana Besarnya untuk Timnas Jerman di Piala Dunia 2026

“Dia tahu kebutuhan Timnas Indonesia itu apa, dia juga paham pemain apa yang dibutuhkan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Sebagai mantan Presiden Inter Milan dan pernah mengurus klub besar dan pernah terjun langsung dalam bursa transfer pemain, dia paham hulu ke hilir tentang apa yang dibutuhkan untuk melengkapi skuad Timnas Indonesia,” paparnya.

Secara tegas Budi Setiawan menolak adanya sentuhan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dalam kesuksesan program naturalisasi tersebut. “Bukan STY yang melakukan scouting lalu meminta PSSI untuk menaturalisasi. Bukan benar itu. Ini timnasnya Erick Thohir, bukan STY. Dia yang meramu timnas ini dengan pemain-pemain hebat. Erick yang menemukan pemain-pemain diaspora itu, bukan STY,” tegasnya.

Perlu juga diakui, kata Budi Setiawan, kehadiran Jay Idzes di barisan pertahanan membuat pertahanan Timnas Indonesia menjadi sangat kuat. Makanya, Vietnam tidak berkutik dan Timnas Indonesia bisa mencetak gol dan kemenangan.

“Setelah Ragnar dan Tom Haye masuk, Timnas Indonesia punya pengatur serangan dan gol getter, Makanya, Indonesia bisa meraih kemenangan dengan skor 3-0 di kandang Vietnam,” jelasnya.

Cek Artikel:  Varane Pensiun, Deschamp: Ia Akan Dikenang Sebagai Profesional yang Bagus

Pengetahuan tentang membangun tim sepakbola bukan satu-satunya keunggulan Erick Thohir. Tetapi, jaringan internasional Erick Thohir memungkinkan PSSI mampu meyakinkan pemain diaspora tersebut untuk membela Timnas Indonesia.

“Tanpa reputasi (mantan Presiden Inter Milan), dekat dengan mantan pemain-pemain dunia serta sebagai Presiden PSSI, saya tidak yakin sekelas Jay Idzes, Ragnar dan Tom Haye mau membela Timnas Indonesia,” pujinya.

Sebagai gambaran, Budi Setiawan juga mengungkapkan dibandingkan era sebelumnya dalam satu periode kepengurusan (4 tahun), PSSI hanya mampu menarik 3 pemain naturalisasi yaitu Sandy Walsh, Elkan Baggot, Jordi Amat. Berbeda dengan era Erick Thohir yang sudah berhasil merekrut 8 pemain naturalisasi selama 1 tahun dan kemungkinan akan bertambah tiga pemain lagi sebelum Juni 2024.

“Sekalian ini bisa terealisasi karena PSSI bisa berkolaborasi dengan Kemenpora, Kemenkumham, DPR RI melalui unsur pimpinan, Komisi III dan Komisi X,” tutupnya. ***

Mungkin Anda Menyukai