Proses Pemadaman Karhutla Gunung Akbar Terkendala Capeksi dan Cuaca

Proses Pemadaman Karhutla Gunung Agung Terkendala Lokasi dan Cuaca
Kebakaran dutan di lereng Gunung Akbar Karangasem Bali.(MI/Arnoldus Dhae)

DIREKTUR Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifinluri menyatakan bahwa hingga kini proses pemadaman masih terkendala lokasi dan cuaca. 

“Upaya yang dilakukan pengawasan agar api tidak sampai ke pemukiman warga. Petugas belum bisa melakukan upaya pemadaman karena titik api berada di lokasi yang terjal. Selain itu, cuaca panas juga berisiko memperluas kebakaran,” kata Thomas saat dihubungi, Selasa (15/10). 

Seperti diketahui, kebakaran terjadi di Lereng Barat Daya Gunung Akbar, di atas Tirta Giri Kusuma pada ketinggian 2.300 mdpl, berjarak 4 – 5 km dari Pura Pengubengan dan pemukiman penduduk. 

Cek Artikel:  BRIN Sebut Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

“Kebakaran diduga disebabkan oleh percikan api pada semak yang kering dan dipicu angin kencang. Berdasarkan informasi dari lapangan, luas area terdampak diperkirakan mencapai 100 hektare,” kata dia. 

Selain itu, pada 2024, berdasarkan pantauan citra satelit dan laporan dari petugas di lapangan, kejadian karhutla terjadi di beberapa Taman Nasional di Jawa Tengah dan Jawa Barat seperti. Karhutla di Jawa Barat terjadi di CA Kawasan Kamojang, SM Cikepuh. 

Selain itu, TN Gunung Ciremai, dan TWA Kawasan Gunung Tangkuban Bahtera. Sedangkan di Jawa Timur terjadi di CA Kawasan Ijen Merapi Ungup-ungup, Mengertira R. Soeryo, TN Baluran, dan TN Bromo Tengger Semeru. 

Thomas menyatakan, semua kejadian kebakaran sudah dilakukan pemadaman oleh pengelola kawasan bekerjasama dengan TNI, Polri, BPBD, pemerintah daerah, dan Masyarakat. 

Cek Artikel:  Mengenal Penyebab Asam Urat, Berikut Gejala dan Metode Penanganannya

“Selain upaya pemadaman, KLHK juga telah melakukan upaya pencegahan dengan memasang papan-papan peringatan dilarang membakar, melakukan sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat, melibatkan tokoh-tokoh dalam upaya pencegahan, dan membentuk dan membina masyarakat peduli api serta memberikan solusi alternatif pada masyarakat yang melakukan pembakaran,” pungkasnya. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai