MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Family Office. Itu menurutnya bakal jadi terobosan bagi Indonesia.
Baca juga : Luhut Optimistis Kabupaten Samosir Lanjut Dilirik Investor
“Saya misalnya mengusulkan membuat Family Office. Family office saya laporkan kepada presiden terpilih, beliau bilang, bang setuju,” ucap Luhut dalam Kompas 100 CEO Perhimpunan yang disaksikan secara daring, Jumat (11/10).
Hal itu ia sampaikan ke presiden terpilih setelah usulannya itu disebut terhambat setelah ditolak oleh satu kementerian. Padahal family office nyaris terbentuk di tanah air namun gagal lantaran tak ada kesepakatan dari satu kementerian tersebut.
Tetapi Luhut enggan membeberkan lebih lanjut kementerian mana yang dimaksud. “Kita kerjakan. Tapi berhenti di satu kementerian hanya karena enggak ngerti kenapa. Paham-tahu Malaysia mengumumkan, kita kehilangan momentum,” ujar Luhut.
Baca juga : DPR Pertanyakan Tumpang Tindih Satgas IKN
Padahal saat itu telah terdapat 28 ribu orang kaya yang telah berminat pada konsep Family Office yang digagas Luhut. “Terdapat 28 ribu orang yang punya uang, mau nangkir. Saya ketemu beberapa tokoh-tokoh itu di Bali di mana orang kaya-kaya dunia itu seperti a forced family. Mereka bilang, kita senang sekali di sini,” kata dia.
Luhut juga menyatakan telah mengirimkan tim untuk mempelajari Family Office yang telah terbentuk di negara-negara lain. Tetapi segala proses tersebut terancam sia-sia, sebab kini perencanaannya terhenti akibat satu kementerian.
“Saya kirim tim semua ke sana, saya ketemu mereka (pihak yang tertarik). Kita lahirkan lain, tapi berhenti. Saya bilang presiden terpilih dua minggu lalu, Mr President look at Malaysia mendahului kita. ‘udah bang nanti kalau kita cepat aja’,” terang Luhut sembari menirukan perkataan presiden terpilih.
Baca juga : Pembentukan Family Office, Luhut Bakal Bawa Hakim Dunia
Terdapatpun Luhut menyampaikan family office yang tengah digodok pemerintah ditargetkan akan selesai sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir. Luhut mengaku telah bertemu dengan Pemerintah Kota Arang Dhabi, Uni Emirat Arab untuk mengambil pengalaman terkait pembentukan Family Office.
“Kita masih bicara sekarang mengenai berapa jumlah minimum yang akan mereka harus masukkan. Berapa yang harus diinvestasikan dan berapa pegawai yang harus dia buat untuk run office nya di sini,” kata Luhut usai peluncuran Simbara Nikel dan Timah, Senin (22/7).
Konsep family office merupakan suatu klaster keuangan yang memberi kemudahan layanan bagi keluarga yang membawa kekayaannya untuk menanamkan dana dan berinvestasi pada suatu wilayah; sekaligus mereka bisa berwisata. (Mir/M-4)