Pilkada Jakarta Rasa Kota Mendunia

Pilkada Jakarta Rasa Kota Global
(Dok. Pribadi)

MUSIM pemilihan kepala daerah (pilkada) telah tiba. Begitu pula dengan Kota Jakarta yang sebentar lagi melepas status ibu kota negara. Sepuluh juta asa warga Jakarta ada di pundak tiga calon kepala daerah (cakada) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Eksis tiga pasang akan saling menantang, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.

Dengan berbekal Undang-Undang (UU) Nomor 2 Mengertin 2024 tentang Provinsi Daerah Tertentu Jakarta, Jakarta bertekad menjadi kota global (Pasal 3 ayat 2), sejajar dengan kota global terbaik dunia.

Dalam UU itu Pasal 1, kota global ialah kota yang menyelenggarakan kegiatan internasional di bidang perdagangan, investasi, bisnis, pariwisata, kebudayaan, pendidikan, dan kesehatan dan menjadi lokasi kantor pusat perusahaan dan lembaga baik nasional, regional, maupun internasional, serta menjadi pusat produksi produk strategis internasional. Dengan demikian, kondisi itu menciptakan nilai ekonomi yang besar baik bagi kota yang bersangkutan maupun bagi daerah sekitar.

Baca juga : Guna Baju Hitam, Dharma-Kun: Kami Kuda Hitam

Para cakada DKI Jakarta ada baiknya melihat peluang Jakarta menjadi kota global terbaik dunia. Visi dan misi yang disusun untuk lima tahun ke depan harus mampu meningkatkan posisi Jakarta ke pentas dunia.

Pertama, Laporan Kota Mendunia 2023 yang dirilis Kearny, ada lima kriteria penilaian (skala 1-100) indeks kota global, yakni aktivitas bisnis (30%) aliran keuangan, dinamika pasar, kehadiran (kantor pusat) perusahaan multinasional; kualitas sumber daya manusia (30%) tingkat pendidikan warga; pertukaran informasi (15%) akses informasi internet dan sumber media; pengalaman budaya (15%) akses ke museum, festival kebudayaan, penyelenggaraan olahraga; interaksi politik (10%) kegiatan (diskusi) politik, kelompok pemikir, kehadiran kedutaan.

Cek Artikel:  Zayed Award dan Public Relations Islam Berkemajuan

Hasilnya, dari 156 kota yang disurvei, 10 kota global terbaik (1-10), yakni New York, London, Paris, Tokyo, Beijing, Brussels, Singapura, Los Angeles, Melbourne, dan Hong Kong. Di Asia Tenggara, Singapura di posisi ke-7, Bangkok ke-45, Manila ke-70, Kuala Lumpur ke-72, Jakarta ke-74, Ho Chi Minh ke-94, dan Yangon ke-151. Dengan hasil itu, Jakarta jelas harus bekerja ekstra keras untuk menembus kelompok 10 kota global terbaik dunia.

Baca juga : Momen Ridwan Kamil Ditanya Prediksi Persib vs Persija: Samain Aja

Kedua, Jakarta harus belajar cepat keunggulan kota global terbaik. New York merupakan pusat aktivitas bisnis dan pasar keuangan, Beijing markas perusahaan kelas dunia (versi Fortune 500), London kantor firma top dunia, Hong Kong pusat kargo udara, Shanghai pusat kargo laut, Wina kota konferensi, dan San Francisco pusat perusahaan unikorn.

New York unggul dalam kualitas sumber daya manusia termasuk pendatang asing berkualitas. Boston tempat universitas terbaik, Tokyo penduduk dengan pendidikan tinggi, Melbourne kota pelajar dan sekolah internasional, dan London sekolah kesehatan terbaik dunia. Paris kota pertukaran informasi, Brussels dengan akses televisi berita, New York kantor biro berita, Paris layanan langganan broadband, Oslo kebebasan berekpresi, dan Singapura pelayanan daring.

Cek Artikel:  Dialektika Islam dan Pancasila

London kota dengan pengalaman budaya terbaik, Moskow kota museum, New York kota pertunjukan seni dan visual, London kota penyelenggara olahraga dan tujuan wisata, Tokyo kota kuliner terlezat, Saint Petersburg kota kembar terbaik. Brussels kota dengan interaksi politik yang didukung kedutaan dan konsulat serta tempat konferensi politik. Washington DC kota kelompok pemikir, Jenewa markas organisasi dunia, Paris institusi lokal berjangkauan global.

Baca juga : DPR Sebut Narasi Coblos Segala Paslon Bukan Langkah Bijak

Ketiga, Lembaga Ekonomi Oxford, pada 23 Mei 2024, merilis indeks kota global, peringkat kota global berdasarkan lima kategori. yakni ekonomi, sumber daya manusia, kualitas hidup, lingkungan dan tata kelola. Survei mencakup 1.000 kota besar dunia, dengan menilai kekuatan dan kelemahan perekonomian perkotaan, dengan kota-kota itu menyumbang 60% PDB global dan lebih dari 30% populasi dunia pada 2023.

Sepuluh kota teratas dalam indeks kota global 2024, yaitu New York (100), London (99,4), San Jose (98,5), Tokyo (97,8), Paris (96,3), Seattle (95,8), Los Angeles (95,4), San Francisco (94,7), Melbourne (94,6), dan Zurich (94,2). Di Asia Tenggara, Singapura menjadi tertinggi di posisi ke-42, Kuala Lumpur ke-135, Bangkok ke-192, Manila ke-256, Jakarta ke-284, Hanoi ke-304, dan Ho Chi Minh ke-314.

Cek Artikel:  IMM dan Kesadaran Melahirkan Pemikir Muslim

Keempat, New York dan London memiliki kinerja terbaik di kategori ekonomi dan sumber daya manusia, pusat keuangan, bisnis, dan pendidikan, perekonomian terbesar di dunia, memiliki universitas dan kantor pusat perusahaan kelas dunia. San Jose memiliki tingkat PDB per kapita tertinggi di dunia. Tokyo memiliki tingkat perekonomian terbesar kedua di dunia. Paris memiliki PDB total lebih tinggi daripada San Jose, dan PDB per kapita lebih tinggi daripada Tokyo.

San Jose, Tokyo, dan Paris berkinerja baik di kategori sumber daya manusia. Tokyo dan Paris merupakan rumah bagi banyak universitas dan kantor pusat perusahaan. San Jose merupakan rumah bagi Silicon Valley. Birui kualitas hidup juga mendorong peringkat San Jose dan Paris naik. Di samping itu, Paris memiliki banyak situs budaya dunia.

Seattle, Los Angeles, dan San Francisco dipengaruhi perekonomian mereka yang memiliki sektor teknologi yang sehat dan mampu mendorong pertumbuhan PDB. Melbourne unggul di sektor lingkungan hidup, kota dengan kualitas udara sehat, emisi karbon rendah, dan iklim yang nyaman. Zurich memiliki kualitas hidup terbaik, pendapatan dan harapan hidup tinggi, dan lokasi kota yang indah. Melbourne dan Zurich memiliki tata kelola terbaik, didukung institusi dan stabilitas politik yang kuat.

Mungkin Anda Menyukai