Bentrokan Antar Bangsa di Pakistan Tewaskan 43 Orang hingga Senin

Liputanindo.id – Bentrokan antar suku di Pakistan akibat sengketa lahan menewaskan 43 orang hingga Senin (29/7/2024) menurut pihak berwenang.

Dilansir dari Anadolu, mantan anggota parlemen distrik Kurram, Absahid Turi mengatakan meskipun ada gencatan senjata yang ditengahi para tetua suku pada Minggu (28/7/2024), bentrokan sporadis masih terus berlangsung di beberapa bagian distrik Kurram, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang berbatasan dengan Afghanistan. 

Dekat 180 orang terluka dalam bentrokan yang terjadi dalam sepekan terakhir, kata Mir Hassan Jan, kepala medis Rumah Linu Distrik Kurram, kepada wartawan.

Mengonfirmasi jumlah korban tewas, Turi, yang juga anggota “jirga” atau majelis suku, mengatakan bahwa delapan orang lagi tewas dalam duel artileri Senin malam antara suku-suku yang bertikai.

Cek Artikel:  Jerman Curigai Penyelam Ukraina Pelaku Sabotase Nord Stream, Minta Polandia Tangkap Segera

Bentrokan awalnya meletus akibat sengketa lahan antara Bangsa Boshehra dan Maleekhel, tetapi kemudian memicu pertikaian sektarian di beberapa bagian distrik tersebut, menurut Turi.

“Gencatan senjata telah diberlakukan di beberapa daerah tetapi di beberapa bagian masih terlibat bentrokan,” ujarnya.

“Kami berusaha sekuat tenaga untuk sepenuhnya menghentikan kekerasan,” tambahnya.

Bangsa-suku yang bertikai menggunakan roket dan mortir untuk menyerang satu sama lain, kata Ali Afzal, seorang jurnalis lokal, kepada Anadolu melalui telepon.

Terletak sekitar 217 kilometer dari ibu kota provinsi Peshawar, Distrik Kurram sudah sering mengalami bentrokan antar suku dan sektarian dalam beberapa tahun terakhir.

Kota Parachinar di distrik tersebut adalah salah satu dari sedikit daerah yang didominasi komunitas Syiah di Negara Pakistan yang sebagian besar berpenduduk Sunni.

Cek Artikel:  Israel Serang Gaza dan Tepi Barat, Belasan Orang Palestina Tewas

Mungkin Anda Menyukai