Liputanindo.id – Seorang wanita berusia 90-an meninggal dunia setelah keracunan unagi atau belut panggang di Jepang. Ratusan orang lainnya dilaporkan menderita mual dan diare setelah mengonsumsi makanan yang sama.
Insiden keracunan makanan ini terjadi pada Senin (29/7) waktu setempat setelah seorang pelanggan dilaporkan meninggal dunia usai memakan kotak makan siang berisi unagi atau belut panggang. Kotak makan siang belut tersebut dibuat oleh Nihombashi Unagi Isesada, sebuah tempat penjualan belut panggang di Tokyo, dan dijual di Keikyu Department Store di Yokohama.
“Penyelidikan oleh petugas kesehatan mendeteksi jenis bakteri yang disebut staphylococcus aureus dalam produk-produk tersebut,” kata Keikyu Department Store, dikutip Yomiuri, Selasa (30/7/2024).
Menurut pusat kesehatan masyarakat, jaringan restoran belut yang berbasis di Tokyo, Nihonbashi Isesada, menjual lebih dari 1.500 hidangan belut panggang serta kotak bento belut panggang dan nasi pada hari Rabu dan Kamis di Keikyu Department Store di Konan Ward, Yokohama.
Dari 982 orang yang memakan kotak makan siang belut yang dijual oleh Isesada dari tanggal 24-25 Juli itu, 130 orang berusia di bawah 10 tahun hingga 90-an tahun, mengeluhkan gejala seperti mual dan diare.
Mereka melaporkan bahwa tidak diketahui secara pasti apakah kematian wanita tua tersebut terkait dengan kotak makan siang yang dimakannya. Hal ini lantaran sebagian besar yang keracunan hanya mengalami gejala ringan, tetapi dua orang dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, Presiden Keikyu Department Store Shinji Keneko meminta maaf serta belasungkawa atas kejadian tersebut. Pihaknya pun memastikan akan menggelar penyelidikan dan bertanggung jawab atas insiden tersebut dengan otoritas terkait.
“Kami menanggapi kejadian ini dengan sangat serius dan merasa sangat menyesal. Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan oleh otoritas kesehatan masyarakat,” kata Kaneko.
Restoran Isesada yang berbasis di Tokyo, yang mengoperasikan stan di dalam department store Keikyu, bertanggung jawab untuk memasak dan menjual langsung produk belut tersebut.
Dikonsumsi di seluruh dunia, belut sangat populer di Asia, dan sisa-sisa yang ditemukan di makam-makam Jepang menunjukkan bahwa belut telah dimakan di kepulauan tersebut selama ribuan tahun.
Produk-produk tersebut termasuk belut yang dimasak dengan gaya tradisional “kabayaki” yaitu dengan cara ditusuk, dipanggang, dan disiram dengan campuran kecap asin dan anggur beras mirin yang manis dan lengket.