Tips Jitu Bangun Personal Branding Pencari Kerja Bermodal Keterampilan Digital

Liputanindo.id – Pencari kerja kini harus pintar untuk mengolah personal branding. Alasan, personal branding menjadi jalur “spesial” bagi pencari kerja agar disukai perekrut kerja di era digital. Demikian dijelaskan Project Leader Kita Progresif, Wildania Varicha Savitri dalam webinar yang diadakan Sinatif.

“Jalur ‘spesial’ masuknya dari personal branding. Jadi, nyambung antara skill digital dengan personal branding,” kata Wildania dikutip Jumat (27/9/2024).

Wildania menjelaskan recruiter membaca profil pencari kerja tak lebih dari 5 menit. Karena itu perlu ada “rumus” agar pencari kerja bisa diterima di tempat yang diinginkan.

“Harus siapkan curriculum vitae (CV) yang singkat, padat, dan jelas. Apalagi sekarang recruiter pakai application tracking system (ATS),” katanya.

Cek Artikel:  Produk Skincare yang Berkualitas untuk Remaja Menurut Dokter

Ia menjelaskan bila CV pencari kerja tak memenuhi kriteria sesuai pelacakan ATS maka CV akan di-“blacklist”. Karena itu, usahakan CV harus “ATS friendly”. Ia menyebutkan CV cukup diisi profil, email, domisili, nomor telepon, pengalaman yang relevan, foto profesional hingga keterampilan.

“Bila tak ada pengalaman kerja bisa masukkan project atau voluntir,” ujarnya.

Menurut Wildania, adanya pengalaman organisasi hingga pengalaman kerja merupakan hal yang penting dalam personal branding. Alasan, lewat pengalaman tersebut, recruiter bisa melihat kemampuan pencari kerja. Karena itu, di dalam CV juga bisa dituliskan jobdesk yang dilakukan.

“CV dalam industri kreatif mereka menampilkan portofolio atau hasil karya mereka. Lumrahnya untuk mereka yang tertarik dalam dunia industri media, misal copywriting, desain grafis,” katanya.

Cek Artikel:  Metode Menggoreng Bawang Merah Agar Renyah dan Tahan Panjang, Begini Metodenya

Ia menilai dalam perkembangan era digital saat ini, pencari kerja juga harus memiliki dasar kemampuan digital. Apalagi saat ini banyak pekerjaan yang mensyaratkan keterampilan digital. Karena itu, ia menyarankan agar pencari kerja mengembangkan kemampuan digitalnya dengan pelatihan dan sertifikasi. Teladan pekerjaan yang membutuhkan skill digital misalnya data analis, digital marketer, media sosial spesialis, hingga copywriter.

“Bergabung dengan komunitas yang bergerak dalam profesional digital. Akan ada project dan bisa diajarkan dalam komunitas sebagai modal awal untuk personal branding,” katanya.

Mungkin Anda Menyukai