Puluhan Karyawan TikTok Diduga Keracunan Makanan, Perusahaan Langsung Tutup Area Kantin

Liputanindo.id – Puluhan orang dilarikan ke rumah sakit setelah dugaan insiden keracunan di kantor TikTok ByteDance di One Raffles Quay, Singapura. Insiden keracunan itu berasal dari makanan yang sama di kantor TikTok.

Laskar Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) mengatakan bahwa mereka menerima beberapa panggilan untuk bantuan medis di One Raffles Quay pada pukul 3.15 sore waktu setempat pada hari Selasa (30/7). SCDF mengerahkan 17 ambulans untuk membawa 41 orang yang mengalami keracunan.

“SCDF memahami dari 41 orang bahwa mereka sebelumnya telah mengonsumsi makanan dari sumber yang sama,” kata SCDF, dikutip CNA, Selasa (30/7/2024).

Pihak ByteDance mengonfirmasi kasus dugaan keracunan itu yang disebut berasal dari kantin L26. Puluhan orang yang mengalami sakit perut dan muntah itu merupakan karyawan dari TikTok.

Cek Artikel:  Tersinggung dan Merasa Terhina, AOC Kecam Petisi yang Menyudutkan Rachael Gunn

Perusahaan juga langsung menutup kantin tersebut yang diduga menjadi sumber keracunan. Pihaknya juga akan bekerja sama dengan otoritas terkait untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Bagian prasmanan di kantin “ditutup sampai penyelidikan selesai. Kami menanggapi insiden ini dengan sangat serius dan bekerja sama dengan otoritas setempat dan perusahaan katering untuk mengidentifikasi penyebabnya sesegera mungkin,” kata perusahaan.

Diketahui, ByteDance menggunakan vendor eksternal berlisensi untuk menyediakan makanan bagi karyawan kantornya. Makanan itu diketahui tidak disiapkan atau dimasak di kantornya di Singapura.

Juru bicara ByteDance mengatakan bahwa perusahaan akan memberikan bantuan medis lanjutan kepada karyawan yang terdampak.

“Kami menganggap kesehatan dan keselamatan karyawan kami dengan sangat serius dan telah mengambil langkah-langkah segera untuk mendukung semua karyawan yang terkena dampak, termasuk bekerja sama dengan layanan darurat untuk memberikan perawatan,” ujar juru bicara itu.

Cek Artikel:  Perusahaan Taiwan Bantah Produksi Pager yang Meledak di Lebanon, CEO: Kami Bukan Terlibat Pembuatan Produk

“Kami sedang menyelidiki masalah ini dan bekerja sama dengan otoritas terkait dalam hal ini,” pungkasnya.

Mungkin Anda Menyukai