ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Maut di Jerman

ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Maut di Jerman
Polisi Jerman menangkap demonstran pro-Palestina.(Dok Al-Jazeera)

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Solingen, Jerman, yang menewaskan tiga orang dan melukai delapan lainnya. Situs berita kelompok tersebut, Amaq, mengatakan bahwa pelaku menargetkan umat Kristen dan merupakan tentara ISIS yang melakukan serangan tersebut demi membalas dendam umat Islam di Palestina dan di mana pun.

Serangan itu terjadi pada Jumat (23/8) malam ketika ribuan orang berkumpul di alun-alun untuk merayakan ulang tahun ke-650 Solingen pada Jumat. Korban yang terbunuh termasuk seorang wanita dan dua pria.

Markus Caspers, dari bagian kontraterorisme di kantor kejaksaan, mengatakan pada konferensi pers pada Sabtu (24/8) bahwa pihak berwenang belum menemukan pelakunya.

Baca juga : Invasi Militer Israel Paling Merusak dalam Sejarah Insan

“Sejauh ini, kami belum dapat mengidentifikasi motifnya. Tetapi melihat keadaan secara keseluruhan, kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan terorisme,” kata Caspers, meskipun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Cek Artikel:  KBRI London Gelar Pesta Rakyat 2024 yang Dihadiri Ribuan Orang

Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun ditangkap pada Sabtu (24/8) pagi. Caspers mengatakan dia ditangkap setelah dua saksi perempuan menghubungi polisi.

Mereka mengatakan bahwa mereka telah mendengarkan percakapan antara anak laki-laki tersebut dan orang tak dikenal sebelum serangan tersebut. Percakapan itu tentang niat yang berhubungan dengan kejadian berikutnya.

Baca juga : Dewan Gereja Dunia Desak Penjajahan Israel Dihentikan

Kantor berita Jerman DPA melaporkan bahwa pihak kepolisian, termasuk pasukan khusus, juga menggerebek rumah pencari suaka di pusat kota Solingen. 

“Kami telah menerima petunjuk. Karena itu, kami sedang melakukan aktivitas kepolisian,” kata juru bicara kepolisian Jerman, Thorsten Fleiss.

Fleiss mengatakan pihaknya mendapatkan tantangan besar untuk mengumpulkan bukti dan kesaksian yang tersedia dari para saksi untuk menghasilkan gambaran keseluruhan peristiwa tersebut. Sementara itu, polisi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada hingga pelaku ditemukan.

Baca juga : Jerman Mengaku tidak Dukung Kebijakan Pendudukan Israel

Cek Artikel:  AS Buat Porposal Gencatan Senjata Baru

Menteri Dalam Negeri dan Masyarakat Jerman Nancy Faeser berkunjung ke Solingen pada Sabtu malam. Dia mengatakan pemerintah akan melakukan segala kemungkinan untuk mendukung kota dan masyarakatnya.

“Kami tidak akan membiarkan serangan mengerikan seperti itu memecah belah masyarakat kami,” katanya. Ia hadir bersama Menteri-Presiden Negara Bagian Rhine Utara Westphalia Hendrik Wust dan Menteri Dalam Negeri Herbert Reul.

Wust menggambarkan serangan itu sebagai aksi teror terhadap keamanan dan kebebasan negara ini. Tetapi Faeser, pejabat tinggi keamanan negara itu, belum mengklasifikasikannya sebagai serangan teror.

Baca juga : Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Cela Scholz di Pameran Kitab

Pada puncaknya, ISIS menguasai sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah dan melakukan beberapa serangan mematikan di seluruh dunia.

Tetapi kelompok ini menghadapi kekalahan teritorial pada 2017. Pemerintahan brutalnya runtuh setelah kehilangan seluruh wilayah yang dikuasainya ke tangan pemerintah Irak dan berbagai pihak dalam perang saudara di Suriah.

Cek Artikel:  PBB akan Vaksinasi 640 ribu Anak di Gaza

Golongan ini sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan yang tidak melibatkan mereka, termasuk penembakan massal di Las Vegas pada 2017.

Di Solingen, polisi menutup alun-alun pada Sabtu dan orang-orang yang lewat meletakkan lilin dan bunga di luar pembatas.

Pihak berwenang juga membuat portal online agar para saksi dapat mengunggah rekaman dan informasi lain yang relevan dengan serangan tersebut. Gereja-gereja di Solingen membuka pintu mereka untuk menawarkan ruang untuk berdoa dan pelayanan pastoral darurat.

“Kami sangat terkejut dan berduka,” kata Wali Kota Solingen Tim-Oliver Kurzbach kepada wartawan.

Festival Keanekaragaman, yang menandai ulang tahun ke-650 Solingen, dimulai pada Jumat dan seharusnya berlangsung hingga Minggu. Beberapa panggung di jalan-jalan pusat menawarkan atraksi seperti musik live, kabaret, dan akrobat.

Pihak berwenang kini telah membatalkan acara festival tersebut. (Aljazeera/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai