Menghargai Makanan Ala Bung Hatta

Menghargai Makanan Ala Bung Hatta 
Pembicara dalam talkshow Menguak Gastronomi Istana Negara dari Masa ke Masa(MI/Rifaldi Putra Dengkianto)

ADA banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghargai sebuah makanan, salah satunya seperti yang dilakukan oleh Wakil Presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta. Bagi Bung Hatta, makanan adalah sebuah berkah yang diberikan oleh tuhan untuk manusia, karenanya penting untuk dihargai dan dihormati. 

Bercerita tentang menghargai makanan ala Bung Hatta, anak ke-2 dari tokoh bangsa itu, Gemala Hatta, menuturkan sang ayah sangat menghormati makanan. Karenanya, setiap melakukan sesi makan baik di rumah ataupun di luar, seluruh anggota keluarga harus berpakaian rapi, duduk di kursi meja makan dengan baik, wajib menggunakan sendok, garpu dan pisau, serta dilarang berbicara selama sesi makan. 

“Jadi kalau menurut keluarga Bung Hatta, makan itu harus ada etika, etika budaya, etika berpakaian, jadi enggak boleh sembarangan. Ini pelajaran nomor satu di keluarga ayah saya, jadi bagaimana kami menghargai pemberiaan dari Allah SWT,” kata Gemala dalam talkshow Menguak Gastronomi Istana Negara dari Masa ke Masa, di Jakarta, Kamis (15/8). 

Cek Artikel:  The 18th Restaurant and Lounge Hadirkan 14 Menu Baru yang Menggugah Selera

Baca juga : Festival Matangan Serpong Hadirkan Makanan Autentik Khas Medan

Etika makan dengan pakaian rapi, duduk di kursi meja makan dengan baik, wajib menggunakan sendok, garpu dan pisau, serta dilarang berbicara selama sesi makan, ucap Gemala, juga dilakukan saat sahur di bulan Ramadhan. 

“Bahkan kalau sahur, kami (anak-anak) itu selalu harus makan dengan pakaian rapi, bahkan pakai sepatu dan bukan sepatu karet harus kulit gitu. Jadi saya ingat betul, setiap dipanggil untuk sahur, kami enggak berani keluar pakai piyama, harus ganti baju yang bagus, harus duduk rapi di kursi meja makan,” tuturnya. 

Menurut Gemala, kebiasan beretika dengan baik saat makan ini memang sudah menjadi kebiasaan turun-temurun yang dilakukan sejak Bung Hatta kecil. Begitu pria kelahiran Bukittinggi itu merantau ke Batavia (sekarang Jakarta) untuk menempuh pendidika pun, etika tersebut terus dia terapkan. 

Cek Artikel:  Asian Food Festival Digelar di Jakarta

Bahkan, ketika Bung Hatta melakukan makan bersama dengan kolega, tak jarang Gemala melihat sang ayah menegur koleganya bila berbicara saat makanan masih ada di mulut. 

“Dari ayah kecil, beliau selalu diajari jangan bicara kalau masih ada makanan di dalam mulut. Jadi ayah itu paling tidak tahan, kalau ada orang makan tidak tertib termasuk berbicara saat makan. Orang tua akan langsung bilang ‘kamu makan saja dulu dengan baik, nanti kita lanjutkan pembicaraan’,” ungkap Gemala.(M-3) 

Mungkin Anda Menyukai