DINAS Kesehatan Pemkot Tangsel menggelar kegiatan Gebyar Cegah Stunting di Ruang Blandongan Puspemkot Tangsel, kemarin.
Ketika ini, angka stunting di Tangsel masih berada di angka 9,2 persen, yang merupakan angka terendah di Provinsi Banten. Diharapkan angka ini dapat terus diperbaiki melalui gerakan pencegahan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi profesi dan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar, mengutarakan acara ini juga bertepatan dengan Pekan ASI Sedunia.
Baca juga : Atasi Stunting, Sumatra Barat Bagi-Bagi Sembako dan Telur
“Hari ini kita memperingati pekan ASI sedunia, yang dibarengi juga dengan Gebyar Cegah Stunting. Kita upayakan terus bahwa pencegahan stunting di hulu mulai dari ibu hamil, kemudian anaknya,” ujarnya.
dr. Allin mengingatkan agar ibu hamil selalu rutin melakukan pemeriksaan minimal 6 kali, serta paska melahirkan, si ibu sebaiknya memberikan ASI ekskluif serta asupan bergizi seimbang dalam periode emas anak-anak dari usia 0-5 tahun.
“Pemeriksaan rutin selama kehamilan dan pemberian ASI eksklusif sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang balita berjalan dengan baik,” tegas dr. Allin.
Dikatakan Pemkot Tangsel terus berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan gratis, baik di puskesmas maupun posyandu, demi memastikan bahwa anak-anak Tangsel tumbuh sehat dan terhindar dari risiko stunting.
Pada acara tersebut, lebih dari 150 ibu hamil dan 75 balita mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis. (Z-8)