Ganjar Berdampingan Megawati, Hadiri Pelantikan Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang

Liputanindo.id SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo duduk berdampingan dengan Ketua Biasa PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menghadiri pelantikan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang merupakan kader PDI Perjuangan. Hevearita tercatat sebagai wali kota perempuan pertama Kota Semarang. 

“Kalau Jateng merupakan provinsi dengan kepala daerah perempuan terbanyak, maka PDI Perjuangan merupakan partai yang melahirkan kepala daerah perempuan terbanyak,” kata Gubernur Ganjar yang segera disambut tepuk tangan Megawati dan seluruh hadirin di Gedung Gradhika Bakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Senin (30/1/2023).

Baca Juga:
Ingin Libatkan Banyak Anak Muda di Politik, Ganjar-Mahfud Bentuk Tim Pemenangan Muda

Menurut Ganjar, ada sembilan kepala daerah perempuan di Jateng dan tujuh di antaranya merupakan kader PDI Perjuangan.

“Ketika ini ada sembilan kepala daerah perempuan di Jawa Tengah, tujuh di antaranya kader dari PDI Perjuangan, yakni Bupati Purbalingga, Bupati Klaten, Bupati Sukoharjo, Bupati Demak, Bupati Grobogan, Bupati Sragen dan terakhir Mbak Ita (panggilan Hevearita) yang baru saja dilantik menjadi Wali Kota Semarang,” kata Ganjar Pranowo.

Cek Artikel:  Tak Kembali Guna Kalung Serbuk Dali Wassink, Jennifer Coppen Beberkan Dalihnya

Bahkan tambah Ganjar, Hevearita menjadi perempuan pertama yang menjabat wali kota dalam sejarah pemerintahan Kota Semarang. 

Hevearita menjadi Wali Kota Semarang melanjutkan sisa masa jabatan tahun 2021-2026 menggantikan Hendrar Prihadi yang ditunjuk menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada Oktober 2022. 

Sebelumnya Hevearita yang menjabat Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang itu, merupakan Wakil Wali Kota Semarang mendampingi Hendrar Prihadi untuk dua periode masa jabatan yakni 2016-2021 dan 2021-2026. Begitu Hendrar Prihadi ditunjuk menjadi Ketua LKPP, Hevearita pun dilantik menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang sejak 10 Oktober 2022 dan pada hari ini akhirnya resmi menjadi Wali Kota Semarang.

“Alhamdulillah akhirnya pecah telor juga, Semarang punya wali kota perempuan,” candanya.

Menurut Ganjar, PDI Perjuangan merupakan partai yang melahirkan kepala daerah perempuan terbanyak di Indonesia, yakni 14 orang dari total 43 kepala daerah perempuan.

“Kalau ditambah dengan sembilan wakil kepala daerah, maka PDI Perjuangan kini memiliki sekitar 25 pemimpin daerah perempuan. Inilah manifestasi spirit Marhaenisme dan Sarinah di era modern,” tegasnya.

Cek Artikel:  Nilufer Yahya Rilis Single Mutations

Ganjar kemudian menyitir pernyataan Bung Karno dalam buku Sarinah.

“Perempuan menurut Bung Karno adalah yang mula-mula induknya kultur. Dialah pembangun kultur yang pertama. Dia dan bukan laki-laki. Dialah pembentuk pembangun peradaban manusia yang pertama,” kata Ganjar.

Bukan Kader Sulapan

Ganjar selanjutnya memaparkan kehebatan para kepala daereah perempuan yang merupakan kader banteng moncong putih.

Pertama, Bupati Grobogan Sri Sumarni yang mengajukan pinjaman Rp115 miliar untuk percepatan pembangunan 19 kecamatan di Grobogan untuk mengatasi APBD Grobogan yang sangat kecil untuk biaya pembangunan.

Kemudian Bupati Klaten Sri Mulyani yang menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk mengembangkan Padi Rojolele hingga melahirkan varietas Rojolele Srinar dan Rojolele Srinuk dengan usia tanam lebih pendek dan tahan hama, serta harga lebih tinggi.

“Hebatnya kader-kader perempuan PDI Perjuangan ini bukan hasil sulapan. Mereka kader beneran, berjuang dari bawah, bukan hasil comotan dari kiri-kanan. Kami meraihnya dengan perjuangan sangat panjang,” katanya.

Cek Artikel:  Idol K-Pop Tuli Big Ocean Rilis Single Kolaborasi Bareng Young K DAY6

Lelahan itu, menurut Ganjar, tak lepas dari perjuangan Ketua Biasa PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mengawal lahirnya Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Rumah Tangga, Undang-undang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri, hingga Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

“Sekalian undang-undang itu lahir dalam rangka untuk menjaga harkat dan martabat perempuan termasuk pemantapan kaderisasi lewat program khusus pendidikan bagi kader perempuan. Waktu itu, kebetulan saya dapat tugas jadi pemateri dalam kursus kader perempuan di Ciawi Bogor,” katanya.

Ganjar mengaku, kehadiran Megawati dalam pelantikan itu memberikan semangat dan energi bagi para kader PDI Perjuangan di Jateng, khususnya untuk bekerja melayani masyarakat.

“Keberadaan Ibu Megawati di tengah-tengah kami ini adalah suntikan energi luar biasa bagi kami untuk lebih bersemangat bekerja dalam melayani masyarakat,” pungkas Ganjar. (BIM)

 

Baca Juga:
Politisi Senior PDIP Sebut Mahfud MD Berpeluang Dampingi Ganjar Pranowo

 

Mungkin Anda Menyukai