Sains di Balik Keindahan Surya Terbit dan Terbenam

Sains di Balik Keindahan Matahari Terbit dan Terbenam
Keindahan langit saat matahari terbit dan terbenam bukan hanya fenomena visual yang memukau, tetapi hasil dari proses ilmiah yang kompleks.(freepik)

Sains di Balik Keindahan Surya Terbit dan Terbenam

Nur Amalina

Keindahan langit saat matahari terbit dan terbenam bukan hanya fenomena visual yang memukau, tetapi hasil dari proses ilmiah yang kompleks. 

Baca juga : Inggris, dari Kekaisaran hingga Monarki Konstitusional dan Sains

matahari terbit, matahari terbenam, hamburan Rayleigh, hamburan Mie, warna langit, keindahan alam, atmosfer, panjang gelombang cahaya, proses ilmiah, langit berwarna.

PERNAHKAH Anda terpukau warna-warni saat matahari terbit atau terbenam? Langit yang memerah, oranye yang berpendar, hingga semburat merah muda yang memesona, tampak seperti lukisan alam yang tak pernah membosankan. 

Di balik pesona visual ini, sains memegang peranan besar. Keindahan yang Anda nikmati setiap pagi dan senja bukan sekadar fenomena alam yang indah, tetapi hasil dari proses ilmiah yang menakjubkan.

Baca juga : Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan: Panduan Lengkap dan Tabel

Mengapa Langit Berwarna Biru di Siang Hari?

Sebelum kita memahami warna-warna spektakuler matahari terbit dan terbenam, mari kita lihat apa yang terjadi di siang hari. Langit biru yang kita saksikan saat siang hari adalah hasil dari fenomena yang dikenal sebagai hamburan Rayleigh. 

Cek Artikel:  Nitro Blaze 7, Handheld Gaming PC Pertama dari Acer

Istilah ini berasal dari fisikawan Lord John Rayleigh, yang pertama kali menjelaskan proses tersebut pada 1870-an. Hamburan Rayleigh terjadi karena cahaya matahari berinteraksi dengan molekul-molekul udara di atmosfer.

Dilansir dari Fox Weather ahli meteorologi Fox Weather, Cody Braud menjelaskan pada siang hari, panjang gelombang cahaya yang lebih pendek seperti biru mengalami hamburan lebih banyak, sehingga warna biru mendominasi langit yang kita lihat. Hal ini terjadi karena panjang gelombang cahaya biru lebih pendek daripada cahaya merah, sehingga lebih mudah tersebar oleh molekul udara.

Baca juga : Tutorial Gambar Pemandangan Pantai dengan Latar Surya Terbenam

“Jenis hamburan ini mendominasi siang hari, dan bergantung sepenuhnya pada panjang gelombang sinar matahari” ungkapnya.

Tetapi, fenomena yang terjadi saat matahari terbenam berbeda. Ketika matahari mulai merendah di cakrawala, panjang gelombang cahaya yang kita lihat mulai berubah. 

Cek Artikel:  Control Center di iOS 18 iPhone Kini Pandai Dimodifikasi

Surya yang semakin jauh dari pandangan permukaan Bumi mengurangi intensitas hamburan cahaya biru, dan sebaliknya, warna dengan panjang gelombang yang lebih panjang seperti merah, oranye, dan kuning mulai mendominasi.

Baca juga : Pelopor Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata Jadi Saintis Top 3 Bidang Farmasi

“Semakin jauh jarak matahari, semakin sedikit cahaya biru yang tersebar. Akibatnya, warna-warna merah dan oranye yang lebih panjang gelombangnya menjadi lebih terlihat,” jelas Braud. Inilah alasan mengapa saat matahari mulai tenggelam, warna-warna yang lebih hangat mendominasi langit.

Partikel di Udara Penyebab Rona yang Lebih Hidup

Selain posisi matahari, faktor lain yang memengaruhi keindahan matahari terbit dan terbenam adalah partikel-partikel di atmosfer. Gugusan tertentu mungkin tidak terlalu memengaruhi warna, tetapi partikel seperti debu, polusi, atau aerosol dapat memperkaya warna-warna di langit. Fenomena ini dikenal sebagai hamburan Mie, yang ditemukan oleh fisikawan Jerman, Gustav Mie.

Cek Artikel:  Mumi Kucing Bertaring Pedang Berusia 35.000 Tahun Ditemukan dengan Kumis yang Terawetkan di Siberia

Tak seperti hamburan Rayleigh yang tersebar merata, hamburan Mie lebih selektif, menghasilkan warna-warna cerah yang tampak lebih dramatis ke arah cahaya matahari terbenam atau terbit. “Ketika sinar matahari mengenai aerosol di atmosfer, hamburan ini memunculkan warna yang lebih tajam dan intens,” kata Braud.

Jadi, ketika Anda menikmati keindahan matahari terbit atau terbenam, Anda sebenarnya sedang menyaksikan permainan panjang gelombang cahaya yang dipengaruhi oleh posisi matahari dan partikel di atmosfer. Apa yang tampak sebagai lukisan alam yang spektakuler sebenarnya adalah hasil interaksi kompleks antara cahaya dan molekul-molekul di udara.

Jadi, lain kali Anda berdiri di bawah langit berwarna oranye dan merah muda, ingatlah bahwa ada ilmu di balik keindahan itu. Rona-warni tersebut tidak hanya menawarkan keindahan bagi mata, tetapi juga memberikan kita pelajaran tentang bagaimana alam semesta bekerja dengan cara yang menakjubkan dan memikat. (foxweather/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai