Gus dan Ning Anak Kiai Jatim Syiar 1 Abad NU pada Konser 1001 Malam di Unair

Liputanindo.id SURABAYA – Gus dan Ning, anak lelaki atau perempuan kiai, melakukan Syiar 1 Abad NU pada Konser 1001 Malam yang digelar PWNU Jatim di Airlangga Convention Center (ACC) Surabaya, Kamis (23/02/2023).

Para Gus dan Ning yang memberi tauziah di antaranya Gus Reza Ahmad Zahid dari Ponpes Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri, Gus Amak atau Muhammad Nailurrochman dan Ning Widad Bariroh dari Ponpes Terpadu Bayt Al-Hikmah Pasuruan, serta Ning Nihayah Trenggalek. 

Baca Juga:
PBNU: Pemberhentian Ketua PWNU Jatim Masalah Internal Organisasi

Konser 1001 Malam yang merupakan kerja sama PWNU dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bertujuan agar dakwah NU semakin masif dan menyentuh dunia kampus, khususnya sivitas akademika dan mahasiswa.

Cek Artikel:  Ramalan The Simpsons Terkait Penembakan Donald Trump Disebut Meleset, Begini Fakta Sebenarnya

“Selain agar Gus dan Ning pendakwah dari kalangan NU di Jawa Timur semakin dikenal oleh kalangan kampus,” kata Nashruddin Ali, Wakil Ketua Panitia Peringatan Satu Abad NU tingkat PWNU Jatim.

Nashruddin Ali berharap para mahasiswa mau belajar agama kepada guru yang memiliki sanad keilmuan yang jelas, kemudian mengamalkan ajaran ahlussunnah wal jamaah an-Nahdliyah.

“Ber-NU itu mudah. Apapun latar belakang profesinya, selama itu bermanfaat bagi sesama dan mengamalkan ajaran ahlussunnah wal jamaah, maka itulah sejatinya NU,” kata Nashruddin yang juga Wakil Bendahara PWNU Jatim.

Rektor Unair Prof Muhammad Nasih mengapresiasi Konser 1001 malam, yang menurutnya sebagai bentuk sikap adaptif NU mengikuti kegemaran anak muda atau mahasiswa sebagai upaya merangkul dan menjaga mereka agar tidak terpapar pemahaman yang salah .

Cek Artikel:  Pengarang Tembang dan Penyanyi Cilik Quinn Salman Ajak Anak-anak Jangan Latah Nyanyi Tembang Dewasa

“Misalnya berkaitan dengan kesenangan bermusik, itu harus kita akomodir. Tetapi harus ditunjukkan koridornya dan disesuaikan dengan paham ahlussunnah wal jamaah an-Nahdliyah. Selain itu, hendaknya mengandung pesan moral yang patut dijadikan pelajaran dalam kehidupan,” kata Rektor.

Menurutnya, NU kaya dengan tradisi dan budaya yang hendaknya dilakukan modernisasi agar lebih adaptif dengan kondisi zaman. Modernisasi bukan pada aspek value (nilai), tapi lebih pada hal-hal yang berkaitan dengan kemasan dalam melakukan syiar.

“Nah, kalau kemasannya itu-itu aja, tidak diapa-apain, ya ketinggalan, tidak ada orang suka. Apalagi anak muda dan para mahasiswa, sehingga yang kaya makna itu harus dibungkus sedemikian rupa,” pungkasnya.(HAP)

 

Cek Artikel:  Egha Myatkhan Rilis Single Kelima Aint My Dreams

Baca Juga:
Dicopot PBNU, Gus Salam Akan Beri Respon di Rapat Gabungan PWNU Jatim Rabu Besok

 

Mungkin Anda Menyukai