Liputanindo.id JAKARTA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berbagi pengalaman saat dirinya menjadi Siswa Teladan Nasional angkatan tahun 1997 dari SMP 109 Pemenang 1 se DKI Jakarta.
“Demi mengikuti ajang tersebut, harus mengikuti berbagai tes, baik tertulis, wawancara, dan keterampilan, dari tingkat kecamatan, provinsi hingga melaju ke ajang nasional,” kata Emil dalam reuni yang digelar Ikatan Keluarga Besar Alumni Siswa Teladan Tingkat Nasional (IKA Sistenals) di Gedung C Gelanggang Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta, Sabtu (25/2/2023).
Baca Juga:
Khofifah-Emil Formal Didukung Golkar untuk Pilkada Jatim, Sayai Komunikasi PDIP
Dalam keterangan yang diterima di Surabaya Sabtu, disebutkan bahwa acara itu mengangkat tema “Berkontribusi Konkret Melalui Kolaborasi”, kegiatan ini merupakan ajang reuni lintas angkatan yang merupakan momen di mana para alumni Sistelnas saling menyapa dan berbagi cerita, termasuk mengenang cerita indah dari seleksi Sistelnas mulai tahun 1976 sampai terakhir dilaksanakan pada era reformasi di tahun 1998.
Ajang Sistelnas merupakan kompetisi siswa berprestasi tingkat nasional yang digelar sejak kepemimpinan Presiden Soeharto yang mempertemukan siswa-siswi berprestasi mulai dari tingkat SMP hingga SMA dari seluruh pelosok Indonesia.
Ia mengatakan, IKA Sistelnas sendiri merupakan perkumpulan Siswa-siswi SMP dan SMA perwakilan seluruh provinsi di Indonesia tahun 1976-1998, yang telah mengikuti tahapan seleksi berjenjang, dari level sekolah, kabupaten, provinsi dan akhirnya mewakili daerahnya ke tingkat nasional.
Begitu ini ratusan alumni Sistelnas tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan di seluruh dunia, dan menjadi orang-orang pilihan yang mengabdi sesuai keilmuan dan keahlian para alumni siswa teladan nasional.
Wagub menyebut, bahwa menjadi Siswa Teladan Tingkat Nasional tidaklah mudah dimana semua juara atau rangking satu dari seluruh sekolah di masing masing daerah.
“Tentu rasa bangga bisa menjadi juara satu di masing masing sekolah kemudian dilanjutkan berkompetisi di tingkat provinsi menjadi sesuatu kebanggan,” katanya.
“Kebetulan saat itu saya berdomisili di Jakarta dan menjadi pelajar teladan di DKI Jakarta. Sistelnas ini sebenarnya merupakan ajang yang baik untuk mencari talenta anak-anak negeri di seluruh pelosok Indonesia,” tambahnya.
Emil bersyukur para alumni dari Siswa Teladan Tingkat Nasional banyak yang menjadi tokoh penting yang memimpin Indonesia saat ini diantaranya, Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin Menkes yang merupakan Nomortan SMA tahun 1982.
Selanjutnya, Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo angkatan SMA 89, Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej angkatan SMP 88 serta Sekjen Kemendagri, Suhajar Diantoro yang merupakan angkatan SMA 82.
Selain itu juga ada Andi Rianto seorang musisi dan komposer andalan Indonesia, serta Helmy Yahya presenter andalan Indonesia.
Mantan Bupati Trenggalek itu, berharap Siswa Teladan seperti dulu bisa direplikasi dengan kondisi saat ini di Jatim. Semoga ada sebuah kompetisi yang diikuti oleh para pelajar dengan melombakan sisi akademis, kompetensi dan banyak keahlian lainnya.
“Di era tahun 90 an, para orang tua jika menyebut Siswa Teladan pasti sudah memiliki kebanggaan tersendiri,” kata Emil Dardak. (HAP)
Baca Juga:
Jaringan Kiai Santri Jatim Deklarasikan Dukungan Khofifah-Emil Dua Periode