ISU pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mulai menguak ke publik.
Terlebih hal tersebut sudah menjadi konsumsi pemberitaan seperti dilansir detik.com (5/10) berjudul Jokowi Didesak Nonaktifkan Pimpinan KPK Terkait Isu Pemerasan Menteri Pertanian. Mereka mengutip keterangan mantan penyidik KPK yang juga Ketua IM57+Institute, M Praswad Nugraha, bahwa kasus ini mencurigakan.
Menurut Praswad, sosok yang dulu digusur KPK terkait pertarungan isu ‘Taliban di KPK’, seharusnya kasus ini sudah diangkat ke publik jauh hari sejak penyelidikan dua tahun lalu. Menyembunyikan kasus ini cukup lama menurutnya patut dicurigai untuk kepentingan barter atau lainnya.
“Sebagai wujud pencegahan konflik kepentingan seharusnya presiden menonaktifkan komisioner yang diduga terlibat kasus pemerasan, serta larangan dalam melakukan segala intervensi dalam penanganan kasus korupsi Kementerian Pertanian,” ujarnya.
KPK beberapa bulan terakhir ini sepertinya telah melimpah konsentrasinya pada kelompok politik perubahan. M Yasin, mantan pimpinan KPK, dalam sebuah acara di TVOne, mengatakan adanya kecenderungan KPK saat ini melakukan tebang pilih dalam menangani sebuah kasus berbeda dengan di era dia, ketika KPK sungguh-sungguh memberantas korupsi.
Ketika itu, KPK menetapkan sebuah kasus untuk dilanjutkan dengan sprindik dengan istilah ‘tebang matang’. Tebang matang mempunyai prinsip mengungkap kasus yang sudah diselidiki cukup dalam, bukan karena kepentingan lainnya.
Kecenderungan arah KPK menyasar kelompok politik perubahan diperlihatkan dengan berlebihnya intensitas KPK menyelidiki kasus-kasus yang berhubungan dengan bacapres Anies Baswedan, bacawapres Muhaimin Iskandar, dan kelompok Surya Paloh, sosok yang memimpin desain politik besar perubahan.
Disaat bersamaan, KPK tidak berikhtiar mengambil kasus-kasus korupsi skala raksasa seperti kasus pencucian uang Rp349 triliun, kasus BTS, kasus minyak goreng, kasus ekspor ilegal 5 juta ton nikel, kasus pendudukan lahan ilegal 3,2 juta hektare sawit, dan lain sebagainya.
Padahal, rakyat sangat berharap KPK menangani kasus itu dan atau mengawasi perjalanan kasus-kasus yang ditangani aparatur hukum lainnya. Hal itu sejatinya sesuai maksud berdirinya KPK untuk menangani kasus korupsi besar.
Kasus lain
Selain itu, tentu saja KPK diharapkan seimbang dalam melihat potensi kelompok bacapres-bacawapres lainnya, seperti kasus korupsi E-KTP yang melihat nama Ganjar Pranowo maupun kasus food estate, yahg terhubung dengan Prabowo Subianto. Belum lagi kasus KKN bisnis PCR, yang menyasar kandidat bacawapres Erick Thohir.
Tetapi, KPK tentu saja membantah adanya politisasi dalam membongkar kasus-kasus terkait kelompok perusahaan. Sayangnya, kredibilitas pimpinan KPK pascrevisi UU KPK mengalami degradasi yang sangat parah.
Sebut saja skandal penggunaan pesawat rekanan swasta untuk kepentingan Ketua KPK beberapa waktu lalu, maupun pimpinan KPK yang terkait proyek di Kementerian ESDM. Isu pemerasan yang muncul saat ini semakin memojokkan KPK, bahwa mereka bukanlah sosok berintegritas. Sehingga, rakyat memandang sebelah mata atas ikhtiar mereka selama ini.
Pertempuran terakhir
‘Peperangan besar’ akan terjadi jika AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) berhasil mendaftar di KPU beberapa hari lagi. Tetapi, battle atau pertempuran sedang terjadi. Seluruh kekuatan lawan politik kaum perubahan bukan mustahil berusaha mengganjal AMIN bisa mendaftar. Salah satunya adalah melumpuhkan Surya Paloh.
Pelumpuhan Surya Paloh sudah menjadi pembicaraan publik sejak banyak lini bisnisnya dilumpuhkan. Pelumpuhan lainnya adalah pengucilan menteri-menteri asal NasDem dan terakhir penetapan tersangka kepada menteri mereka.
Surya Paloh adalah sosok kepala batu dan berhati baja. Tantangan demi tantangan terus dihadapinya. Pada 16 Juli 2023 ia melakukan show of force dengan unjuk kekuatan di GBK bersama sekitar 200 ribu massa. Publik semula ragu bahwa Paloh akan tunduk pada keinginan Jokowi dalam konteks pertarungan politik ‘perubahan versus keberlanjutan’. Tetapi, dunia berdecak kagum kepada Paloh karena ‘langkah sampul’ Paloh bak petir di siang bolong bagi musuhnya.
Paloh berhasil menarik Muhaimin Iskandar ke isu perubahan. Dengan bergabungnya Muhaimin, maka barisan militan kekuatan rakyat pindah secara dominan dalam desain Paloh. PKS dan PKB merupakan rakyat militan dan kemungkinan akan menjadi sandaran penting bagi sebuah kemenangan di pilpres pro-perubahan.
Keberanian
Hal ini tentunya akan membuat Paloh semakin ditekan dan dihantam oleh musuh-musih politiknya. Seberapa kuatkah Paloh?
Menonton keberanian Paloh menghadapi kasus penersangkaan menteri-menterinya, kelihatannya Paloh siap menghadapi pertempuran sebelum perang nanti (pilpres). Mungkin Paloh berprinsip seperti Jenderal Charles De Gaulle, “We can lose the battle, but win the War.” Paloh pasti akan hadapi pertempuran terakhir ini untuk mengantarkan Anies dan Gus Imin selamat sebagai peserta Pemilu 2024.
Situasi politik semakin tidak menentu. Perang segitiga antara kelompok perubahan, dan dua kelompok capres lainnya sedang berlangsung. Manuver-manuver terkadang terlihat indah di permukaan. Tetapi, politik dua-muka hingga dasa-muka berlangsung penuh kekerasan.
Paloh merupakan pemimpin pengusung isu perubahan. Rencana melumpuhkan ide Paloh mengantarkan AMIN sebagai pemimpin ke depan mengalami tantangan dahsyat.
Sekarang Paloh dihadapkan pada kekokohan mengusung Anies-Muhaimin sampai ke pendaftaran KPU atau menyerah. Kita percaya bahwa Paloh tetap kokoh.
Dia tidak mengemis untuk jatah menteri partainya. Bahkan kehilangan dua menteri dia tak peduli lagi. Paloh mungkin akan kalah dalam pertempuran ini, namun akan menang dalam peperangan. Semoga Anies dan Muhaimin sukses menjadi presiden-wapres 2024.