Ketegangan di Timur Tengah Meningkat, China Desak Kaumnya Bukan Berkunjung ke Lebanon

Liputanindo.id – Pemerintah China mendesak warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon menyusul ketegangan di Timur Tengah. China juga menyebut situasi di Lebanon sangat rumit.

Kedutaan Besar Tiongkok di Lebanon mengatakan bahwa situasi keamanan di kawasan itu parah dan rumit. Kaum negara China diminta berhati-hati saat bepergian ke Lebanon.

“Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Tiongkok di Lebanon menginatkan warga Tiongkok untuk mencermati perkembangan situasi setempat dan berhati-hati saat bepergian ke Lebanin dalam waktu dekat,” kata kedutaan dalam pernyataan resminya, dikutip SCMP, Rabu (7/8/2024).

Ketegangan meningkat antara Hizbullah dan Israel sejak Tel Aviv membunuh komandan militer senior Fuad Shukr dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.

Cek Artikel:  Hari Kemanusiaan Dunia, Kanada Soroti Krisis Gaza dan Perubahan Iklim

Pas sehari setelah pembunuhan Shukr, kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan di Iran, Teheran. Haniyeh tewas usai menghadiri pelantikan presiden baru Iran di kediamannya.

Sejak saat itu Hamas dan Iran bersumpah akan membalas pembunuhan Haniyeh, sementara Hizbullah berjanji akan menanggapi pembunuhan Shukr.

Kekhawatiran telah berkembang atas perang besar-besaran antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon di tengah pertukaran tembakan lintas perbatasan selama berbulan-bulan.

Eskalasi tersebut terjadi dengan latar belakang serangan Israel di Gaza yang telah menewaskan hampir 40.000 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan oleh Hamas.

Mungkin Anda Menyukai