Berniat Merantau ke Jakarta, Penduduk Kupang Disiksa Hingga Tewas

Berniat Merantau ke Jakarta, Warga Kupang Disiksa Hingga Tewas
Ilustrasi, jenazah korban pembunuhan.(Dok. Freepik)

MAKSEN Loenati,32, warga Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditelanjangi dan siksa secara sadis oleh keluarga istri bersama rekan-rekannya hingga meninggal.

Maksen dibunuh saat akan naik kapal laut merantau ke Jakarta untuk bekerja. Jenazah Maksen diautopsi di Rumah Ngilu Bhayangkara Kupang, Sabtu (24/8).

“Hasil otopsi, kepala hancur, lambung hancur dan satu ginjal pecah,” kata Al Isliko, anggota keluarga korban kepada wartawan di RS Bhayangkara Kupang.

Baca juga : Pegawai Rutan Kelas IIB Kupang Dilaporkan Aniaya Tahanan

Menurut Al, kejadian berawal dari salah satu adik korban bernama Johanis Loenati mengantar Maksen dengan sepeda motor ke Pelabuhan Tenau untuk naik kapal ke Jakarta pada Jumat (23/8) sekitar pukul 12.00 Wita.

Cek Artikel:  KPU: Pendaftaran Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024 Diperpanjang Kalau Hanya Eksis Paslon Tunggal

Tetapi, tambah anggota keluarga lainnya, Sem Loenati, tanpa sepengetahuan Maksen, istrinya bernama Sofia Banamtuan sudah menunggu di pelabuhan. Selanjutnya, Sofia minta bantuan seorang kerabat yang juga aparat keamanan yang bertugas di pelabuhan untuk menurunkan Maksen dari kapal sekitar pukul 14.00 Wita.

“Awalnya dia dicegat di pelabuhan dan dipukul sebanyak tiga kali di bagian perut,” ujar Sem Loenati.

Baca juga : Sadis! Anak Bunuh Ibu Kandung dengan Metode yang Bukan Insanwi

Bukan berhenti di situ saja, Maksen kemudian dibawa dengan mobil ke rumah keluarga istrinya di Kelurahan Oesapa, yang berjarak sekitar 12 kilometer dari pelabuhan. Di rumah tersebut, Maksen mengalami siksaan secara sadis dalam kondisi telanjang.

Cek Artikel:  Diduga Nekat Menyeberang, Pemotor di Sukabumi Tewas Tertabrak Kereta Api Diesel

Menurut Sem, dalam kondisi luka parah dan tak berdaya, barulah Maksen dievakuasi oleh istrinya bersama seorang pria dan seorang perempuan ke rumah sakit pada pukul 18.30 Wita, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.

“Korban dibawa dalam kondisi telanjang, hanya ditutupi dengan terpal. Itu menurut cerita rumah sakit, berarti dong (mereka) siksa dia dalam keadaan telanjang,” tambah Al Isliko.

Polisi masih mendalami motif istri dan keluarga korban melakukan kekerasan hingga tewas.

(Z-9)

Mungkin Anda Menyukai