Tren Positif Keuangan Berlanjut di 2024 , OJK Sasarankan Kredit Perbankan Tumbuh 9-11%

Liputanindo.id JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menargetkan kredit perbankan pada 2024 tumbuh sebesar 9-11 %.

“Kredit perbankan diproyeksikan tumbuh 9-11 % didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga 6-8 %,” kata Mahendra dalam Pertemuan Pahamnan Industri Jasa Keuangan 2024 di Jakarta terpantau daring, Selasa (20/2/2024).

Pada 2024, kredit perbankan diproyeksikan berlanjut tumbuh setelah pada 2023 kredit perbankan mampu tumbuh 10,38 % year on year (yoy), sehingga mendukung pertumbuhan perekonomian.

Mahendra mengungkapkan dengan mencermati berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi serta kebijakan yang diambil, pihaknya optimistis tren positif kinerja sektor keuangan di 2024 akan berlanjut.

Di pasar modal, penghimpunan dana pada 2024 ditargetkan Rp200 triliun. Piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan diproyeksikan tumbuh 10-12 % sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat.

Cek Artikel:  UMKM Terkendala Pembiayaan, OJK Luncurkan Peta Jalan Industri Penjaminan

Sementara, aset asuransi diperkirakan tumbuh 4-6 % di tengah program reformasi yang dilakukan OJK. Aset dana pensiun diperkirakan tumbuh 10-12 % dan aset penjaminan tumbuh 9-11 %.

Demi mencapai target tersebut, dibutuhkan kerja sama koordinasi dan sinergi dengan pemerintah, otoritas moneter, industri jasa keuangan, para pelaku usaha masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.

Sebelumnya, Komite Konsistenitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan bahwa sektor perbankan Indonesia tercatat solid sepanjang 2023, didukung oleh permodalan yang kuat beserta profil risiko masing-masing bank yang terkendali.

“Di tengah kondisi ketidakpastian global, industri perbankan Indonesia pada tahun 2023 tetap resilien dan berdaya saing kuat,” kata Mahendra yang sekaligus anggota KSSK.

Cek Artikel:  Industri Tekstil Butuh Investasi Teknologi dari Hulu sampai Hilir

Mahendra menilai industri perbankan nasional pada 2023 masih mampu bertahan dengan rasio kecukupan modal (capital adequancy ratio/CAR) mencapai 27,69 %.

 Dari segi kinerja intermediasi pada 2023 mampu tumbuh positif dengan kredit perbankan yang mencapai Rp7.090 triliun atau tumbuh sebesar 10,38 % secara tahunan (yoy).

Kemudian, pencapaian pertumbuhan tertinggi perbankan terjadi pada kredit modal kerja dan kredit investasi masing-masing sebesar 10,05 % yoy dan 12,26 % yoy. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai