Dewan Keamanan Harus Selidiki Serangan Sistematis Israel ke UNIFIL

Dewan Keamanan Harus Selidiki Serangan Sistematis Israel ke UNIFIL
KEMENTERIAN Luar Negeri Libanon mendesak dunia internasional dan Dewan Keamanan PBB meluncurkan penyelidikan terhadap serangan sistematis dan disengaja Israel.(ANTARA/Anadolu)

KEMENTERIAN Luar Negeri Libanon mendesak dunia internasional dan Dewan Keamanan PBB meluncurkan penyelidikan terhadap serangan sistematis dan disengaja Israel terhadap Laskar sementara PBB di Libanon (UNIFIL) yang ditempatkan di Libanon selatan.

Pemerintah Libanon juga meminta Dewan Keamanan PBB mengecam aksi Israel. Tanpa sikap tegas, Israel amat mungkin melanjutkan serangan terhadap negara tersebut.

“Libanon mendesak Dewan Keamanan, komunitas internasional, dan negara-negara yang berkontribusi dalam misi UNIFIL untuk melakukan penyelidikan atas masalah ini,” demikian bunyi pernyataan itu.

Baca juga : Dibom Israel, Libanon Ajukan Pengaduan Formal ke PBB

Pejabat setempat menambahkan serangan itu dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi misi perdamaian PBB di seluruh dunia.

Cek Artikel:  Menkes Arab Saudi: Total Kematian Jamaah Haji 1.301 Orang

Sebagaimana diberitakan, sumber penjaga perdamaian kepada Al Jazeera menyebut Laskar Pertahanan Israel (IDF) menyerang tiga posisi UNIFIL pada Kamis (10/10) kemarin. Dua penjaga perdamaian terluka dalam serangan tersebut.

Media melaporkan bahwa IDF menempatkan penjaga perdamaian dalam bahaya dengan memposisikan pasukan mereka di dekat misi PBB selama operasi darat Israel melawan gerakan Hizbullah, Libanon.

Sejak 1 Oktober, Israel telah melakukan operasi darat melawan pasukan Hizbullah di Libanon selatan sambil melanjutkan serangan udara. Meskipun mengalami kerugian, Hizbullah terus melawan pasukan Israel di darat dan meluncurkan roket melintasi perbatasan.
  
Menurut Israel, pihaknya ingin menciptakan kondisi aman bagi kembalinya 60 ribu penduduk yang melarikan diri akibat pengeboman di utara. (Sputnik-OANA/Ant/P-3)

Cek Artikel:  Amerika Perkumpulan Desak Penyelidikan Kasus Pemerkosaan Tahanan Palestina di Penjara: Kagak Eksis Toleransi!

Mungkin Anda Menyukai