KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan PT Selaras Dinamik Indonesia (HDI) menyumbangkan 50 ribu suplemen penambah imunitas propoelix di Jakarta, Kamis (10/10/2024). Sumbangan tersebut akan disalurkan kepada dokter, perawat, dan staf rumah sakit di Indonesia.
“Antara pihak swasta dengan pihak pemerintah, dalam hal ini ada perusahaan yang ingin mendonasikan produk-produknya yang bagus untuk tenaga kesehatan kita, dan itu menjadi sesuatu yang baik,” kata Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Sunarto di RSUP Persahabatan, Jakarta Pusat, Kamis (10/10).
Diketahui HDI propoelix dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan imunitas melalui peningkatan jumlah sel CD4, yang penting untuk fungsi kekebalan tubuh.
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada Februari 2024, dengan melibatkan 350 tenaga kesehatan (nakes) dan staf rumah sakit di RS Persada, Malang. Para partisipan diberikan propoelix dengan dosis tiga kapsul per hari selama 60 hari. Jumlah sel CD4 mereka diukur sebelum dan sesudah masa percobaan.
Penelitian ini mendapati bahwa 70% partisipan mengalami peningkatan respon imun dan jumlah sel CD4 yang signifikan. Rata-rata, partisipan mengaku lebih bertenaga dan tidak mudah sakit, merasakan perbaikan kualitas tidur dan pencernaan lebih lancar, bahkan mengalami penumbuhan rambut sehingga memperkuat kesehatan nakes yang sehari-hari terpapar ancaman kesehatan, seperti monkeypox atau cacar monyet.
“Yang penting bahwa tidak ada pengarahan ke produk-produk tertentu di dalam rumah sakit. Jadi ini donasi yang memang kita juga mengharapkan dukungan, jadi dukungannya untuk tenaga kesehatan,” ujar dia.
Sementara itu, HDI berupaya mendukung pahlawan medis, yang selalu berjuang menyembuhkan para pasien, melalui pemberian propoelix gratis. “Serempak Kemenkes, kami harap sumbangan ini dapat membantu para nakes meningkatkan kekebalan tubuh mereka sehingga lebih terlindungi saat menjalankan tugas,” ungkap CEO & Chairman HDI, Brandon Chia.
Berdasarkan riset Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) dan Imperial College Business School pada 2021, nakes memiliki risiko tertular infeksi 8,31 kali lebih tinggi dibandingkan staf non-medis. (S-1)
