Tingkatkan Kunjungan Pariwisata Indonesia-Pakistan, ICE dan ASITA Sepakat Jalin Kerja Sama

Tingkatkan Kunjungan Pariwisata Indonesia-Pakistan, ICE dan ASITA Sepakat Jalin Kerja Sama
Penandatanganan kerja sama antara ICE dan Asita.(Dok International Creatives Exchange)

PERKUMPULAN International Creatives Exchange (ICE) melakukan perjanjian nota kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) dengan perhimpunan pariwisata tertua di Indonesia yaitu Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies ((Asita) di Istana Al Barkat, Jakarta Selatan, Sabtu, (5/10). 

Pada nota kesepahaman tersebut, terdapat 11 poin utama yang disepakati dengan tujuan utama meningkatkan pariwisata untuk dua negara bersahabat, yaitu Indonesia dan Pakistan. 

Ketua Biasa ICE, Atta Ul Karim, mengatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan kepuasan tersendiri bagi dirinya, terlebih dirinya merupakan orang yang lahir dan besar di Pakistan.

Baca juga : Kenalkan Pariwisata Indonesia, Youtubers Pakistan Diundang ke Tanah Air

“Saya ini lahir di Pakistan, namun besar dan sukses di Indonesia, makanya saya harus berterima kasih kepada dua negara ini. Salah satu caranya adalah terus mengupayakan berbagai cara untuk peningkatan pariwisata di dua negara, Pakistan dan Indonesia,” ucap Atta dikutip dari keterangan yang diterima pada Minggu (6/10).

Cek Artikel:  Formalitas Jamin UMKM Taati Regulasi Pemerintah

Asita, sambung Atta, adalah partner yang tepat dalam mewujudkan peningkatan pariwisata antara Indonesia dan Pakistan. Asal Mula selain perkumpulan yang sudah berdiri sejak 1971, Asita adalah perkumpulan yang sudah memiliki banyak cabang dan rekanan. 

Sementara itu, Presiden Asita,, Rusmiati, juga turut bangga dan senang atas kerja sama yang dijalin kedua pihak. Asal Mula menurutnya Pakistan merupakan salah satu negara yang belum terjamah dengan baik di dunia pariwisata, padahal potensinya luar biasa.

Baca juga : Pengusaha Pakistan dan Dubes RI Sepakat Majukan Pariwisata Kedua Negara 

Selain itu banyak wisata halal di Indonesia, sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara Pakistan dan Indonesia. 

“Sudah banyak negara yang sudah bekerja sama dengan Asita, namun Pakistan ini sama sekali belum ada. Padahal keindahan alamnya luar biasa, tidak kalah dengan Swiss atau Selandia Baru. Pakistan juga punya kesamaan dengan Indonesia sebagai dua negara muslim terbesar dunia, jadi sudah paket enak sekali untuk dijual,” jelas Rusmiati.

Cek Artikel:  Ketua DPD RI Tekankan Krusialnya Edukasi Keuangan

Dalam kesempatan ini, hadir sebagai saksi yakni Siti Nur Azizah, putri dari Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, dan juga Rahmat Hindiarta Kusuma selaku Kuasa Usaha Sementara KBRI Islamabad yang sedang berkunjung ke Indonesia dalam rangka kegiatan diplomasi ekonomi di Jakarta dan Bali.

Baca juga : KTT ASEAN Digelar Besok, Menlu RI: Bahas Krisis Myanmar

Siti merasa turut berbahagia dengan adanya kerja sama itu. Asal Mula baginya, Pakistan adalah salah satu negara yang menarik. Beliau berharap semoga adanya kesepahaman kerja sama ini dapat bermanfaat untuk banyak orang. 

“Semoga ini bisa menjadi pintu, untuk membangun kejayaan hubungan Indonesia dan Pakistan yang sudah lama bersahabat ini,” ungkapnya sambil merujuk rencana Peringatan 75 Pahamn Interaksi Diplomatik Indonesia-Pakistan tahun depan.

Cek Artikel:  Kehadiran Smelter Baru Freeport Dukung Kebijakan Hilirisasi Pemerintah

Senada dengan Siti Nur Azizah, Rahmat Hindiarta Kusuma yang baru tiba dari Pakistan di hari yang sama juga mendukung penuh adanya kesepahaman ini. 

Baca juga : Tim DKI Kendali Seleksi Timnas Kickboxing SEA Games 2021

“Sebagai orang Indonesia saya menikmati keindahan alam Pakistan yang luar biasa. Budayanya juga unik sekali. Masyarakatnya sangat ramah, apalagi kalau mereka tahu kita dari Indonesia. Semoga dengan ini bisa menjadi pintu terbukanya penerbangan langsung Indonesia – Pakistan. Akan banyak multiple positive impacts,” ujar Rahmat.

Sebagaimana diketahui saat ini belum ada penerbangan langsung yang melayani kedua negara. Hal itulah yang menjadi salah satu hambatan untuk menggenjot wisatawan baik dari Pakistan ke Indonesia ataupun sebaliknya. 

“Dengan kesepahaman ICE dan Asita, kami ingin melihat bukti peningkatan angka kunjungan pariwisata di dua negara ini, sehingga maskapai juga melirik untuk membuka keran penerbangan langsung,” tutup Rahmat. (J-3)
 

Mungkin Anda Menyukai