Liputanindo.id – Hari Anak Nasional 2024 jatuh pada 23 Juli setiap tahunnya. Momen ini dapat menjadi pengingat akan pentingnya peran anak sebagai generasi penerus bangsa yang unggul.
Sejak lahir, anak-anak mempelajari keterampilan baru dengan sangat cepat, seiring dengan kemampuan baru tersebut, mereka juga memiliki rasa percaya diri.
Seiring bertambahnya usia anak, kepercayaan diri itu sama pentingnya dengan keterampilan itu sendiri. Buat berkembang, anak-anak perlu memercayai kemampuannya sendiri. Di saat anak-anak tidak berhasil dalam suatu hal, mereka harus bisa mengatasinya.
Dengan mengalami penguasaan dan bangkit dari kegagalan, mereka mengembangkan kepercayaan dirinya secara sehat. Berikut 10 cara agar anak-anak bisa lebih percaya diri dan menampilkan bakatnya, seperti dilansir dari Child Mind Institute.
1. Memberikan contoh langsung soal kepercayaan diri
Sebagai orangtua, cobalah untuk memberikan contoh langsung soal kepercayaan diri. Coba teladani sikap-sikap saat menangani tugas baru dengan rasa optimisme dan persiapan yang baik.
Secara tidak langsung, hal ini bisa dilihat oleh si kecil dan mengikuti jejak atau langkah yang dilakukan orangtua.
2. Jangan kesal karena kesalahan
Bantulah anak-anak melihat setiap orang melakukan kesalahan dan yang terpenting adalah belajar dari kesalahan tersebut, bukan terus memikirkannya.
Orang yang percaya diri, tidak akan membiarkan rasa takut akan kegagalan menghalanginya, bukan karena mereka yakin tidak akan pernah gagal. Tetapi karena anak tahu cara menghadapi kemunduran dengan tenang.
3. Dorong mereka untuk mencoba hal baru
Daripada memfokuskan seluruh energi mereka pada apa yang sudah dikuasai, ada baiknya anak-anak melakukan diversifikasi. Memperoleh keterampilan baru membuat anak-anak merasa mampu dan percaya diri bahwa mereka dapat mengatasi apa pun yang dihadapi.
4. Biarkan anak gagal
Wajar jika orangtua ingin melindungi anaknya dari kegagalan, namun trial and error adalah cara anak belajar, dan gagal mencapai tujuan akan membantu anak mengetahui bahwa hal tersebut tidak berakibat fatal. Hal ini juga dapat memacu anak-anak untuk berusaha lebih keras, yang akan bermanfaat bagi anak saat menjadi orang dewasa.
5. Jalani ketekunan
Belajar untuk tidak menyerah pada rasa frustrasi atau jaminan pertama setelah satu kemunduran adalah keterampilan hidup yang penting.
Kepercayaan diri dan harga diri bukan berarti sukses dalam segala hal sepanjang waktu, melainkan tentang ketangguhan untuk terus mencoba, dan tidak merasa tertekan jika kamu bukan yang terbaik.
6. Bantu anak menemukan passionnya
Mengeksplorasi minat mereka sendiri dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa identitas, yang penting untuk membangun kepercayaan diri. Tentu saja, melihat bakat mereka berkembang juga akan memberikan dorongan besar pada harga dirinya.
7. Tetapkan tujuan
Mengartikulasikan tujuan besar maupun kecil, dan mencapainya membuat anak-anak merasa kuat. Bantu anak mengubah keinginan dan impian menjadi tujuan yang dapat ditindaklanjuti dengan mendorong mereka membuat daftar hal-hal yang ingin dicapai.
Kemudian, berlatihlah menguraikan tujuan jangka panjang menjadi tolak ukur yang realistis. Engkau akan memvalidasi minatnya dan membantu mereka mempelajari keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan sepanjang hidup.
8. Rayakan keberhasilannya
Memuji anak-anak atas prestasinya adalah hal yang baik, namun penting juga untuk memberi tahu mereka bahwa orangtua bangga dengan usaha mereka, apa pun hasilnya. Dibutuhkan kerja keras untuk mengembangkan keterampilan baru, dan hasilnya tidak selalu langsung terlihat.
Biarkan anak-anak tahu orangtua menghargai pekerjaan yang dilakukan, apakah mereka balita yang membangun dengan balok atau remaja yang belajar sendiri dengan bermain gitar.
9. Menerima ketidaksempurnaan
Sebagai orang dewasa, kita tahu kesempurnaan itu tidak realistis, dan penting bagi anak-anak untuk menyampaikan pesan tersebut sedini mungkin.
Bantulah anak-anak melihat bahwa baik itu di TV, majalah, atau di media sosial, gagasan bahwa orang lain selalu bahagia, sukses, dan berpakaian sempurna adalah sebuah khayalan, dan sebuah hal yang merusak. Sebaliknya, ingatkan mereka bahwa menjadi kurang sempurna adalah hal yang manusiawi dan tidak masalah.
10. Siapkan mereka untuk sukses
Tantangan memang baik untuk anak-anak, namun anak juga harus mempunyai peluang yang bisa membuatnya sukses. Bantu anak terlibat dalam aktivitas yang membuat mereka merasa nyaman dan percaya diri untuk mengatasi tantangan yang lebih besar.