Nyeri seperti Ditusuk Paku, Kenali Gejala hingga Penularan Cacar Api

Liputanindo.idĀ – Cacar api atau herpes zoster adalah kondisi medis yang ditandai oleh timbulnya ruam berisi cairan pada permukaan kulit. Penyebab cacar api adalah virus Varicella, yakni virus yang juga menjadi penyebab cacar air.

Meski tak mengancam nyawa, gejala cacar api dapat menyebabkan rasa nyeri. Apabila kita memiliki imun tubuh yang baik, maka kita akan terhindar dari herpes zoster. Hal ini disampaikan oleh Penasihat Satuan Tugas (Satgas) Vaksin Dewasa PAPDI, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI.

“Cacar api disebabkan tubuh terpapar virus Varicella. Terpapar itu bisa sakit. Pandai sakit, tapi bisa juga terpapar nggak sakit. Virus bisa saja masuk tapi ditenangkan oleh kekebalan tubuh,” ujarĀ  Samsuridjal saat ditemui di kawasan Salemba, Jakarta Pusat pada Rabu (24/7/2024).

Cek Artikel:  Intervensi Risiko Stunting di Keluarga Indonesia Berbasis Data, Terdapat Penurunan Signifikan!

Selain anak-anak, orang dewasa juga bisa terkena penyakit yang disebabkan oleh virus ini. Cacar api adalah kondisi lanjutan dari cacar air. Ketika seseorang sembuh dari cacar air, virus penyebabnya tidak hilang sekaligus dari tubuh.

Virus tersebut hanya menjadi tidak aktif (inaktif) dan berdiam di saraf. Pada kondisi ini, virus yang inaktif tidak menimbulkan masalah kesehatan apa pun. Samsuridjal mengatakan usia 45 tahun dan seseorang yang memiliki kekebalan tubuh menurun berisiko terkena cacar api.

“Virus cacar air yang sudah tenang dia tetap ada ditubuh kita, sembunyi diujung-ujung syaraf kita. Terdapat dua kadar jadi aktif, satu umur. Diatas 45 tahun berisiko,” ucapnya.

“Kedua kekebalan turun karena penyakit diabetes, jantung kronis, paru-paru kronis. Kekebalan tubuh menurun karena sering minum obat,” lanjutnya.

Cek Artikel:  Gangguan Tidur hingga Mental, Akibat Penggunaan Ponsel Berlebihan

Penderita akan mengalami rasa nyeri yang parah pada kulit seperti ditusuk paku hingga mengalami ruam. Hal ini terjadi karena serabut saraf mengalami kerusakan. Kondisi ini biasanya akan membaik setelah beberapa minggu.

Tetapi, sebagian orang tetap merasakan rasa sakit yang mengganggu hingga bertahun-tahun setelah ruam sembuh.

Cacar api juga bisa terjadi di area wajah, terutama di area mata, disebut sebagai herpes zoster ophthalmicus (HZO). HZO dapat menyebabkan keratitis atau peradangan pada kornea mata. Kalau tidak segera ditangani, cacar api di area mata dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.

“Cacar air ruangnya seluruh tubuh bahkan memar. Kalau cacar api di daerah persyarafan tertentu. Paling sering di dada perut. Kalau kasihan terkena di mata. Syaraf sebelah saja, kalau kanan ya kanan, kiri ya kiri,” ucapnya.

Cek Artikel:  Beberapa Remaja Cenderung Pilih Bunuh Diri Ketika Selesaikan Masalah, Kok Pandai?

“Kalau kekebalan menurun bisa kanan dan kiri. Pandai saja rasanya disetrum listrik, terbakar, ditusuk-tusuk paku. Itu akan hilang 6 minggu, tetapi 25-30 persen, herpes zoster nyerinya nggak hilang-hilang,” tambahnya.

Penanganan cacar api dilakukan dengan pemberian obat antivirus untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi keparahan penyakit. Akan tetapi, virus tidak akan hilang dan tetap tinggal di dalam tubuh.

“Dengan obat nyeri bisa berkurang, tapi banyak nggak berhasil hilang. Kalau kematian herpes zoster jarang, tetapi kualitas hidup sangat amat terganggu. Beberapa penyakit diabetes, ginjal kronis, paru kronis, kanker itu karena kekebalan tubuh menurun. Golongan itu lebih sering terkena herpes zoster.” tambahnya.

Mungkin Anda Menyukai