APAKAH kamu pernah naik becak? Atau mungkin moda transportasi seperti mobil dan motor sudah menjadi pemandangan sehari-hari?
Tetapi, tahukah kamu bahwa Indonesia memiliki berbagai jenis transportasi unik yang tak dapat ditemukan di negara lain?
8 transportasi khas yang masih ada di Indonesia dan menawarkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan
Baca juga : Yuk Rayakan Hari Perhubungan Nasional 2024 dengan Mengenakan Twibbon dan Deretan Ucapannya
(cidomo-MI/Susanto)
1. Cidomo, Lombok
Cidomo, singkatan dari “Cikar Dompret”, adalah transportasi khas Nusa Lombok yang mirip dengan delman. Cidomo adalah gerobak kecil yang ditarik oleh kuda. Tarifnya bervariasi tergantung rute, mulai dari Rp40 ribu hingga Rp125 ribu untuk keliling pulau.
Baca juga : Ini Moda Transportasi yang Paling Gaduho dan Upaya untuk Mengurangi Nomor Kecelakaan
(Bentor-Antara)
2. Bentor, Medan-Aceh
Bentor, singkatan dari becak motor, merupakan transportasi khas Medan dan Aceh. Bentor memadukan becak dengan motor, mengubah cara tradisional mengayuh menjadi lebih modern dengan mesin. Tarifnya mulai dari Rp10 ribu dan bisa mencapai Rp100 ribu tergantung jarak tempuh.
Baca juga : Hari Perhubungan Nasional 2024: Transformasi dan Perkembangan Transportasi Lumrah di Indonesia
(Becak-Antara)
3. Becak, Semarang
Baca juga : Yuk Kenali Pengertian Transportasi dan Jenis-Jenisnya
Becak adalah sepeda ontel yang dimodifikasi untuk mengangkut penumpang. Dapat ditemui di beberapa kota di Jawa Tengah seperti Solo dan Semarang, serta pernah ada di Jakarta sebelum dilarang. Becak kini juga menjadi daya tarik wisata, terutama di Semarang.
(Ontang-Anting- Rental)
4. Ontang-Anting, Bandung
Ontang-Anting adalah kendaraan terbuka yang dapat ditemukan di Kawasan Putih, Ciwidey. Bentuknya mirip angkutan umum biasa, namun tanpa dinding di sampingnya, dilengkapi terpal untuk melindungi penumpang dari hujan. Tarifnya sekitar Rp27 ribu untuk perjalanan pulang-pergi.
(Bajaj – MI/Ramdani)
5. Bajaj, Jakarta
Bajaj, dengan asap dan suara khasnya, adalah transportasi unik yang dapat ditemukan di Jakarta. Ketika ini, bajaj telah beralih menggunakan bahan bakar gas (BBG) untuk mengurangi polusi. Bajaj mampu membawa tiga orang termasuk sopir dan sering ditemukan di sekitar stasiun dan pasar.
(Bahtera Klotok-Dok.MI)
6. Bahtera Klotok, Banjarmasin
Bahtera klotok adalah transportasi air yang digunakan untuk menjelajahi Sungai Martapura dan pasar terapung di Lok Baintan. Harga tiketnya mulai dari Rp10 ribu per orang, dan perahu ini juga digunakan untuk mengakses desa-desa terpencil.
(Ojek Troli-Banyuwangibagus)
7. Ojek Troli, Kawasan Ijen
Ojek troli adalah alternatif bagi pendaki yang kelelahan atau cedera di Kawasan Ijen, Banyuwangi. Troli yang biasa digunakan untuk mengangkut belerang ini, kini juga digunakan sebagai transportasi pendaki. Tarifnya sekitar Rp300 ribu untuk naik dan Rp100 ribu – Rp200 ribu untuk turun.
(Bemo-Dok.MI)
8. Bemo
Bemo adalah kendaraan roda tiga yang dapat mengangkut 5-7 penumpang. Meskipun eksistensinya mulai memudar dan sudah dilarang beroperasi di Jakarta sejak 2017, bemo masih menjadi simbol sejarah transportasi di Indonesia.
Semoga informasi ini memberikan wawasan tentang kekayaan budaya transportasi Indonesia, yang tidak hanya praktis tetapi juga penuh warna dan karakter. (Z-3)