MPASI Buatan Sendiri Dipastikan Lebih Berkualitas Dibandingkan yang Dijual di Pinggir Jalan

MPASI Buatan Sendiri Dipastikan Lebih Baik Dibandingkan yang Dijual di Pinggir Jalan
Ilustrasi(Freepik)

IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang dibuat sendiri oleh orangtua di rumah memiliki kandungan dan takaran yang jauh lebih baik dibandingkan dengan MPASI yang dijual di pinggir jalan.

“Ini harus dicermati dari konteks mikronutriennya, itu sangat tertinggal. Jikapun labelnya ada ayam-bayam, brokoli-salmon, ini banyak dijumpai di perkampungan tapi yang dimaksud organik itu (standar) di pasaran industri atau rumahan?” kata Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan penyakit Metabolik IDAI Titis Prawitasari, dikutip Selasa (25/6).

Menanggapi maraknya MPASI dalam wadah yang dijual di sudut gang Jakarta, Titis menekankan makanan yang dijual tersebut belum bisa dipastikan kehigienisannya karena adanya kemungkinan makanan tidak melalui proses pembuatan yang tepat.

Cek Artikel:  Kunci Cushion Flawless Rupanya Eksis di 3 Langkah Ini

Baca juga : MPASI Rupanya Boleh Diberi Bumbu

Dikhawatirkan MPASI yang dijual tersebut mengandung bakteri karena dibiarkan di luar ruangan dalam waktu yang lama atau tidak tersertifikasi dan diakui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kalau organiknya sesuai definisi BPOM baru boleh diklaim sebagai organik, tapi kalau komersial rumahan itu patut dipertanyakan karena izinnya dari dinas setempat, bukan BPOM, ini harus dievaluasi,” tegas Titis.

Belum lagi, katanya, selain masalah perizinan hal lain yang patut dicermati adalah kandungan dan takaran nutrisi dari MPASI itu sendiri.

Baca juga : Orangtua Diingatkan tidak Berikan Anak MPASI Awal

Titis mencontohkan terkadang ada MPASI yang dibuat dalam porsi banyak namun isi gizinya kurang.

Cek Artikel:  Screen Time Gawai Kurangi Kemampuan Anak Kelola Amarah

Maka dari itu, ia menyarankan orangtua, termasuk para ibu pekerja, untuk bijak membeli MPASI agar asupan gizi anak lebih terjaga, terhindar dari berbagai macam bakteri dan tidak tergiur dengan harga yang murah saja.

Menurut dia, akan lebih baik jika MPASI yang diberikan pada anak dibuat langsung di rumah. Ibu dapat memastikan proses pembuatan terhindar dari berbagai kontaminasi bakteri.

Baca juga : Bahaya Pemberian Pisang kepada Bayi di Rendah 6 Bulan

Selain itu, baik cita rasa dan takarannya bisa disesuaikan langsung dengan kebutuhan sang anak. Menu yang dibuat pun dapat lebih bervariatif.

Titis turut mengingatkan kepada seluruh orangtua untuk tidak memberikan MPASI sebelum anak menginjak usia enam bulan ke atas. 

Cek Artikel:  5 Ide Kostum Perayaan 17 Agustusan, Baju Eksist Simpel hingga Kostum Superhero Indonesia

Hal tersebut sangat berbahaya karena bisa membuat saluran cerna seorang anak tertutup atau tersumbat akibat ketidakmampuan anak mencerna tekstur makanan yang terlalu kasar di usianya.

“Ini juga bisa jadi jalan transfer infeksi dari ibu ke bayi. Sarannya kalau dia belum siap, kita harus kasih makanan yang cair karena dia mampunya baru menghisap dan menelan, belum bisa mengunyah. Mengunyah itu pada awal cuma mengantar makanan dari depan ke belakang, jadi perlunya yang halus,” pungkas Titis. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai