Petrokimia Gresik Raih Dua Penghargaan Rintek dari Kemenperin

Petrokimia Gresik Raih Dua Penghargaan Rintek dari Kemenperin
Direktur Operası dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih (kelima dari kanan) menerima Penghargaan Rintisan Teknologi Industri (Rintek) dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (1/10).(Antara)

Perusahaan agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik, kembali meraih dua penghargaan Rintisan Teknologi Industri (Rintek) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
 
Menurut Direktur Operası dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, kedua penghargaan Rintek diberikan kepada BUMN tersebut atas keberhasilannya dalam menciptakan teknologi baru guna meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi beban emisi di pabrik.
 
“Penghargaan ini bukti jika inovasi sudah menjadi DNA bagi insan Petrokimia Gresik. Dengan optimalisasi teknologi melalui inovasi, kami akan terus tumbuh dan konsisten menjadi perusahaan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/10).
 
Sebelumnya Kementerian Perindustrian pada 1 Oktober 2024 menggelar ajang Penghargaan Rintek, sebuah penghargaan bagi pelaku industri untuk meningkatkan penguasaan teknologi.
 
Pada tahun ini terdapat 21 judul rintisan teknologi yang mendapat penghargaan, dua di antaranya diraih Petrokimia Gresik. Penghargaan diserahkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang kepada Direktur Operası dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih.
 
Penghargaan RINTEK pertama diberikan atas teknologi baru Petrokimia Gresik bertajuk Jet Scrubber Hightech System yang diterapkan di pabrik ZK. Terobosan ini mampu menurunkan beban emisi gas asam klorida (HCl) dan peningkatan produksi HCl Liquid di pabrik ZK pada 2023.
 
Penghargaan RINTEK kedua diberikan Menperin lantaran Petrokimia Gresik sukses menciptakan Smart X-Scrubber System 3.0 yang mampu menurunkan gas emisi ammonia dan peningkatan produksi mother liquor pada pabrik ZA I dan III di 2024.
 
“Kita tahu pupuk ZA dan ZK banyak digunakan pada tanaman perkebunan. Bingungkatan keandalan pabrik ini sekaligus merupakan komitmen kami dalam memajukan sektor perkebunan di tanah air, melalui ketersediaan pupuk dan kualitas yang terjamin,” ujar Digna.
 
Dia menambahkan inovasi yang mampu meningkatkan efisiensi pabrik dan meminimalisasi emisi tersebut juga menjadi salah satu komitmen perusahaan mewujudkan program Pemerintah Net Zero Emissions pada 2060. (Ant/N-2)

Cek Artikel:  Rivan Kurniawan Dapat Izin Usaha Penasihat Investasi dari OJK

Mungkin Anda Menyukai