Tak Lolos Seleksi Bintara, Joni Kini Diundang Danrem 161/Wirasakti

Liputanindo.id – Yohanes Ande Kalla atau Joni yang viral sebagai bocah pemanjat tiang bendera merah putih, diundang oleh Danrem 161/161/Wirasakti Kupang untuk bertemu di Makorem.

“Saya diundang oleh bapak Danrem untuk bertemu dengan beliau,” kata Joni dilansir dari Antara, Rabu (7/8/2024).

Dia mengaku baru tiba di Kupang pada Selasa (6/8) kemarin, setelah sebelumnya pada siang hari bertemu dengan Komandan Kodim Belu, di Kota Atambua.

Joni mengaku tak mengetahui alasannya dipanggil ke Makorem, setelah dirinya dinyatakan belum lolos seleksi masuk TNI AD.

“Senang dipanggil kembali ke sini, tetapi belum tahu apakah untuk ikut tes lagi atau tidak,” ujar dia.

Joni sempat viral atas aksinya memanjat tiang bendera saat upacara HUT RI di Kabupaten Belu untuk menyelamatkan bendera merah putih yang talinya terlilit saat upacara bendera. Aksinya itu dilakukan pada 2018 silam saat masih duduk di bangku SD.

Cek Artikel:  Berkas Perkara Pegi Setiawan Belum Lengkap, Kejati Jabar Kembalikan ke Polisi

Aksinya tersebut membawanya bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Kepada sang kepala negara, Joni mengaku bercita-cita menjadi tentara.

Jokowi langsung menyampaikan kepada Joni agar langsung bertemu dengan Panglima TNI dan dijanjikan akan langsung diterima masuk TNI.

Tetapi setelah mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI AD tahun 2024, usai mendengar kelulusan SMA, dia dinyatakan tidak lulus saat seleksi awal yang dilakukan oleh Ajenrem 16104/Wirasakti Kupang.

Dalihnya karena tinggi badannya tidak ideal atau sesuai dengan syarat masuk TNI sehingga dirinya disuruh untuk kembali lagi tahun 2025 untuk mengikuti tes yang sama.

Mungkin Anda Menyukai