Liputanindo.id – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi tindakan provokatif yang dilakukan oleh Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir di kompleks Masjid Al-Aqsa. Netanyahu menekankan tidak ada perubahan aturan soal ibadah di tempat suci bagi umat Islam itu.
“Enggak ada kebijakan pribadi dari menteri mana pun di Temple Mount, baik Menteri Keamanan Nasional maupun menteri lainnya,” kata kantor Netanyahu, dikutip Al Jazeera, Rabu (14/8/2024).
Pernyataan itu dikeluarkan setelah Ben-Gvir bersama Menteri partai Otzma Yehudit Yitzhak Wasserlauf dan anggota Knesset dari partai Likud Amit Halevi menyerbu kompleks tersebut untuk memperingati Tisha B’Av, hari puasa tahunan bagi orang Yahudi.
Kehadiran Ben-Gvir di kompleks Masjid Al-Aqsa itu dilakukan saat situasi ketegangan meningkat dan sensitif yang berpotensi perang akan meningkat lebih luas.
Kompleks Al-Aqsa, yang dihormati oleh orang Yahudi sebagai peninggalan dari dua kuil kuno mereka, dikelola oleh sebuah yayasan keagamaan Yordania dan berdasarkan peraturan yang berlaku selama beberapa dekade, orang Yahudi diizinkan untuk berkunjung, tetapi tidak boleh berdoa di sana.
Tatapi Ben-Gvir menyatakan umat Yahudi berhak melakukan ibadah di tempat tersebut. “Kebijakan kami adalah mengizinkan doa,” katanya.