Tetap Dikaji, BMKG Belum Terdapat Bukti Pernah Terdapat Megatrhust di Selatan Jawa

Masih Dikaji, BMKG : Belum Ada Bukti Pernah Ada Megatrhust di Selatan Jawa
ilustrasi(freepik)

 

 

 

Baca juga : Mengenal Gempa Megathrust yang Diprediksi akan Terjadi di Selat Sunda, Begini Tanda-tandanya

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan masih diperlukan banyak riset dan observasi terkait zona subduksi dan potensi kegempaan di wilayah Selat Sunda hingga selatan Jawa. Alasan, potensi kegempaan di wilayah tersebut masih belum banyak diketahui. 

 

“Diperlukan lebih banyak observasi, data dan riset untuk mempelajari karakteristik zona subduksi ini. Belum Terdapat bukti, baik dari sisi geologi dan seismologi yang menunjukkan pernah terjadi gempa megatrhust besar di selatan Nusa Jawa,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam webinar bertajuk Kesiapan Inatews: Megathrust dan Sesar Aktif di Indonesia, Selasa (8/10). 

Cek Artikel:  Hindari Kekerasan Seksual, FeminisThemis Academy 2024 Ajang Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi Kolega Tuli

Baca juga : Sistem Peringatan Awal Tsunami Megathrust Diminta Dijaga Kualitasnya

 

Ketika ini, berdasarkan pemantauan BMKG, di zona selatan Nusa Jawa, sangat minim menghasilkan gempa bumi tektonik yang besar atau lebih dari 7,0 magnitudo. Hal itu berbeda jauh dengan zona subduksi di barat Nusa Sumatra. Data BMKG terkini menunjukkan bahwa kawasan Sumatra, Jawa, Bali, NTT, Sulawesi hingga Laut Maluku dan Papua merupakan kawasan seismis aktif yang kompleks. Oleh karena itu, menurut Daryono, potensi gempa patut diwaspadai khususnya di zona sesimic gap yang belum atau tidak pernah terjadi gempa. Pasalnya, gempa yang terjadi dari sumber yang terabaikan benar-benar destruktif dan menelan korban jiwa. 

Cek Artikel:  Gelar Pentas Ketoprak Sunan Gunung Jati, Perkuat Moderasi Berbagai macama dan Pelestarian Budaya

 

“Belum ada bukti baik dari sisi geologi dan seismologi yang menunjukkan pernah terjadi gempa megathrust besar di selatan Nusa Jawa pada zona pertemuan lempeng. Tetap menjadi  subjek penelitian mengenai apakah zona subduksi selatan Nusa Jawa merupakan zona kuncian atau bukan,” jelas dia. (H-3)

 

Mungkin Anda Menyukai